Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

AS: Penangkapan Tokoh Penting Al Qaeda "Tepat dan Sah"

Kompas.com - 07/10/2013, 12:34 WIB
NUSA DUA, KOMPAS.COM — Menteri Luar Negeri AS John Kerry, Senin (7/10/2013), mengatakan, penangkapan seorang tokoh penting Al Qaeda di Libya "tepat dan sah" setelah para pejabat di Tripoli menuntut jawaban tentang "penculikan" itu.

Namun, Kerry mengakui, Washington tidak memberi tahu Pemerintah Libya sebelumnya tentang sergapan pada Sabtu itu yang menangkap Abu Anas al Libi, yang didakwa sehubungan dengan pengeboman tahun 1998 terhadap Kedutaan Besar AS di Kenya dan Tanzania.

Menlu AS itu mengatakan kepada wartawan pada pertemuan Kerja Sama Ekonomi Asia-Pasifik (APEC) di Bali bahwa AS melakukan "segala daya upaya yang tepat dan sah" untuk memburu para teroris. Namun, dia menambahkan, Washington "tidak memberi tahu hal yang spesifik" kepada pemerintah asing mengenai operasi seperti yang terjadi pada penangkapan Libi itu.

Tripoli berkeras bahwa serangan itu tidak punya otorisasi resmi dan sebuah sumber yang dekat dengan Libi mengatakan, Libi "diculik" saat pulang shalat subuh.

Seorang pejabat AS mengatakan kepada kantor berita AFP bahwa Libi, yang berada dalam daftar orang paling dicari FBI dengan hadiah 5 juta dollar untuk kepalanya, telah dibawa ke sebuah kapal perang Angkatan Laut AS di wilayah tersebut dan sedang diinterogasi di sana.

Hari Sabtu tim SEAL Angkatan Laut AS juga menyergap sebuah lokasi di Pelabuhan Barewe di Somalia selatan. Keberhasilan sergapan di vila pinggir pantai terhadap seorang pemimpin pemberontak Somalia yang punya hubungan Al Qaeda itu masih belum jelas. Nasib target pun tidak pasti. Sergapan itu terjadi setelah pengepungan terhadap sebuah pusat perbelanjaan kelas atas di ibu kota Kenya, Nairobi, oleh sejumlah orang bersenjata bulan lalu yang menewaskan 67 orang.

Komentar Kerry muncul saat para pemimpin Asia-Pasifik tengah bersidang pada KTT tahunan APEC hari Senin. Presiden Barack Obama terpaksa absen pada KTT itu karena harus menghadapi persoalan pelik di dalam negeri terkait kebuntuan dalam mengalokasikan anggaran negara yang berujung pada berhentinya sebagian operasi pemerintah.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com