Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Obama Peringatkan Bahaya jika AS Mengalami "Gagal Bayar"

Kompas.com - 03/10/2013, 08:57 WIB

WASHINGTON DC, KOMPAS.com — Presiden Amerika Serikat Barack Obama, Rabu (2/10/2013), memperingatkan bahwa Wall Street harus khawatir karena tampaknya Partai Republik di parlemen bisa membuat negara itu mengalami gagal membayar utang-utangnya.

Pada Selasa (1/10/2013), sebagian pemerintahan AS ditutup sementara setelah Kongres gagal menyepakati anggaran baru. Republikan dan Demokrat saling menyalahkan atas kebuntuan tersebut.

Penutupan ini berdampak pada 700.000 pekerja yang untuk sementara ini diberikan cuti tanpa tanggungan. Ini termasuk pekerja di taman-taman nasional, tempat wisata, dan situs resmi pemerintah.

Namun, selagi krisis anggaran ini berkecamuk di Washington DC, sebuah potensi—yang bisa lebih berdampak negatif—akan datang pada beberapa pekan mendatang.

Pada 17 Oktober, Pemerintah AS akan kehabisan uang untuk membayar tagihan, kecuali jika pagu utang dinaikkan, dan lagi-lagi ini membutuhkan persetujuan Kongres.

Pada kedua isu, Partai Republik yang menguasai parlemen menuntut kelonggaran dari Obama dan Partai Demokrat sebagai imbalan agar anggaran operasional pemerintahan bisa disetujui dan pagu utang bisa dinaikkan.

Partai Republik menuntut pencabutan, penundaan, atau pendanaan kembali undang-undang reformasi kesehatan—yang dijuluki Obamacare—yang sudah disahkan oleh Demokrat pada tahun 2010.

Pada Rabu (2/10/2013) kemarin, Obama bertemu dengan sejumlah pemimpin lembaga finansial besar di Wall Street, seperti JPMorgan Chase, Goldman Sachs, dan Bank of America, untuk mendiskusikan pagu utang dan isu ekonomi lainnya.

Setelah pertemuan itu, Obama mengatakan kepada CNBC, "Ini penting bagi mereka untuk menyadari bahwa (kebuntuan di Kongres) memiliki dampak besar pada perekonomian kita dan keuntungan mereka."

Obama juga mengatakan, dia tidak bersedia melakukan negosiasi dengan "sayap ekstremis dari satu partai" walau batas waktu 17 Oktober sudah dekat.

Pasar saham di negara-negara lain tengah secara saksama memonitor krisis anggaran di Amerika. Adapun Kepala Bank Sentral Eropa Mario Draghi memperingatkan bahwa penutupan pemerintahan secara berlarut-larut tidak hanya berdampak pada ekonomi AS, tetapi juga ekonomi global.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com