Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Setelah Diperiksa, Sebuah Sekolah Muslim di Inggris Ditutup

Kompas.com - 02/10/2013, 15:07 WIB

LONDON, KOMPAS.com — Sebuah sekolah muslim di Derby, Inggris, diduga menerapkan aturan keras Islam dalam operasinya sehingga diperintahkan ditutup oleh aparat pengawas pendidikan setempat.

Menurut temuan Badan Pemeriksa Kerajaan untuk Sekolah di Inggris, OFSTED, sekolah Al-Madinah itu antara lain menerapkan pemisahan antara siswa laki-laki dan perempuan.

Pihak sekolah mengatakan, penutupan dilakukan karena "isu kesehatan dan keamanan" dan menyebut akan "segera membuka kembali" sekolah tersebut.

Namun, tak ada rincian dari OFSTED mengenai apa saja pelanggaran yang dilakukan sekolah ini karena lembaga itu mengatakan pemeriksaan belum tuntas.

Tetapi, sejumlah temuan dicapai dan telah disampaikan kepada kepala sekolah.

Pada situs resmi sekolah tertera pengumuman yang diberi judul "Penutupan Sementara", pejabat kepala sekolah Stuart Wilson mengatakan, "Karena alasan kesehatan dan keselamatan, saya putuskan untuk menutup sekolah ini.... Sampai saya yakin bahwa semua siswa aman di tempat ini."

Sekolah Al-Madinah, yang dibuka bulan September tahun lalu, dituding memaksa siswinya duduk di barisan belakang kelas.

Sementara karyawan sekolah yang tak disebut namanya mengaku dipaksa memakai busana muslim, termasuk berjilbab—tak peduli mereka Muslim atau bukan.

Sekolah bebas

Saat baru dibuka, Al-Madinah menerapkan etos Muslim dan membuka layanan pendidikan untuk semua lapisan (tingkat awal, dasar, dan lanjutan) di Inggris.

Guru utama sekolah ini, Andrew Cutts-Mckay, hanya bertahan kurang dari setahun memangku jabatannya.

Pekan lalu pejabat kepala sekolah kepada BBC mengatakan belum menerima keluhan dari sesama sejawat terkait aturan berbusana dan bahwa murid di sini tak dipisahkan, di mana baik siswa maupun siswi diperlakukan sama.

Namun, Al-Madinah juga menghadapi persoalan lain, yakni kecurigaan dari Kantor Anggaran Pendidikan Inggris—sekolah ini mendapat pendanaan dari lembaga ini—terkait ketidakberesan urusan keuangannya.

"Kami membicarakan masalah ini dengan OFSTED dan segera lembaga tersebut meluncurkan penyelidikan. Kami menunggu sampai ada laporan akhir OFSTED dan menimbang berbagai kemungkinan tindakan hukum," kata Departemen Pendidikan Inggris dalam sebuah pernyataan.

Penutupan ini dipandang akan mempermalukan Menteri Pendidikan Michael Gove, yang memperkenalkan ide sekolah bebas (free school) di Inggris tahun 2010 dalam upaya mengatrol mutu pendidikan setempat.

Sekolah bebas didanai negara, tetapi beroperasi di luar kontrol pengawas pendidikan lokal, dan bisa didirikan oleh orangtua dan kelompok komunitas tertentu di Inggris.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com