Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bertengkar soal Layang-layang, Bocah India Tewas Dibakar

Kompas.com - 02/10/2013, 10:57 WIB
NEW DELHI, KOMPAS.com — Malang benar nasib Vidhu Jain (12). Bocah asal kota Malerkotla, distrik Sangrus, negara bagian Punjab, India, ini tewas setelah dibakar hidup-hidup. Diduga, hal ini terjadi akibat perselisihan soal layang-layang.

Pada Selasa (1/10/2013), Vidhu Jain, putra seorang penjual layang-layang, sedang mengantar makan siang untuk adiknya di sebuah sekolah di kota Malerkotla, Punjab.

Tak lama kemudian, sejumlah saksi mata melihat Vidhu berlari sambil menjerit kesakitan di sepanjang jalan setelah tubuhnya disiram bensin dan dibakar seseorang.

Warga langsung menolong dengan memadamkan api dan membawanya ke rumah sakit. Namun, luka bakarnya yang parah membuat nyawa Vidhu tidak terselamatkan.

"Putra saya pergi naik sepeda untuk mengantar makan siang adiknya di sekolah yang berbeda," kata Navneet Jain, ayah Vidhu, kepada The Times of India.

Sebelum mengembuskan napas terakhirnya, Vidhu mengatakan dia tidak bisa mengingat pelaku pembakaran. Namun, dia mengenali mereka karena pernah terlibat pertengkaran terkait benang layang-layang, tiga hari sebelum kejadian.

Menurut harian Hindustan Times, Vindhu mengatakan bahwa pertengkaran itu disaksikan oleh pelayan toko layang-layang milik ayahnya. Sejauh ini, informasi mengenai pemicu pertengkaran yang melibatkan Vindhu belum diperoleh.

Polisi kini mencari sang pelayan yang menghilang sejak tewasnya Vindhu. Polisi juga masih berupaya mengidentifikasi pelaku pembakaran Vindhu.

"Kami tengah menyelidiki kasus ini," kata seorang perwira polisi di Malerkotla.

Kabar kematian tragis bocah ini memicu unjuk rasa di kota kecil itu. Bahkan, warga sempat merusak sejumlah bus dan lampu lalu lintas. Namun, polisi berhasil mengatasi amuk warga dan mengendalikan situasi di kota itu.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber Daily Mail
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com