Ceritanya begini. Jennisa masuk ke toko emas Sukanya di kawasan tersebut. "Dia berpura-pura sebagai pembeli, menanyakan emas ini itu,"kata pemilik toko emas itu, Napassorn Thanakhumkitti.
Ujung-ujungnya, tutur pemilik toko emas berusia 62 tahun itu, Jennisa menunjuk sepasang kalung emas.
Tapi, imbuh Napassorn, Jennisa tak langsung membeli. Penjahat berusia 35 tahun itu masih bertanya-tanya soal kalung emas di toko itu.
Tiba-tiba, kata Napassorn, Jennisa melemparkan bubuk cabe itu ke arah mata Napassorn. "Sudah begitu dia mengambil lima kalung emas dan berlari keluar toko,"kata Napassorn.
Kemudian, Napassorn yang masih merasakan pedih di mata berteriak kencang-kencang meminta agar orang-orang di sekitar tokonya menangkap pencuri itu. Singkat kata, Jennisa tertangkap.
Di depan polisi, Jennisa mengaku putus asa lantaran tak punya pekerjaan. Sudah begitu, dirinya masih punya utang 60.000 bath. Rencananya, kalung-kalung emas curiannya itu akan dijualnya demi membayar utang.
Utang belum terbayar, Jennisa terpaksa mendekam di penjara polisi. Sementara, menurut Napassorn yang dimintai keterangan polisi, lima kalung curian itu harganya 250.000 baht.