Uang tunai itu dimuat di dalam 200 kotak kayu yang tiap kotak berisi lebih kurang 100 juta euro. Tumpukan uang itu kini dijaga ketat di ruang penyimpanan kargo bandara Moskwa.
Bandara Moskwa bukannya berdiam diri. Otorita bandara sudah meminta pemilik uang itu untuk datang dan mengambil harta karunnya itu. Namun, sejauh ini, selain orang yang sekadar mengaku, belum ada yang dianggap sebagai pemilik asli uang tersebut.
"Ada kemungkinan uang tersebut adalah milik Saddam Hussein," kata seorang sumber intelijen seperti dikutip harian Moskovsky Komsomolets.
Gunung uang yang terdiri atas pecahan 100 euro itu diterbangkan ke Moskwa dari Frankfurt, Jerman, pada 7 Agustus 2007, dan hingga saat ini masih tertahan di bandara ibu kota Rusia itu.
Sejumlah sumber mengatakan, Pemerintah Rusia gagal mencari identitas pemilik uang itu, yang anehnya bisa tiba di bandara Moskwa tanpa membawa dokumen pengiriman atas tumpukan uang itu.
Lalu mengapa nama mendiang Saddam Hussein dikait-kaitkan dengan tumpukan uang tak bertuan ini? Banyak teori yang mengatakan, orang-orang dekat Saddam Hussein mengirimkan tumpukan uang ini dari Jerman ke Rusia empat tahun setelah dia digulingkan dan delapan bulan sebelum dia dieksekusi.
Namun, itu bukanlah satu-satunya teori. Teori lain adalah Saddam Hussein sudah mengirimkan uang itu lewat jalur diplomatik ke Moskwa, sebelum dia dijungkalkan. Sejauh ini belum ada teori yang bisa dibuktikan kebenarannya.
Sumber intelijen lain malah memberikan dugaan yang memunculkan spekulasi baru.
"Saddam bukan satu-satunya diktator yang melarikan uangnya. Bagaimana dengan Moammar Khadafy," kata sumber itu.
Teori lain adalah, uang itu milik mafia Rusia atau sejumlah pejabat korup Rusia. Namun, akhirnya terlalu berbahaya untuk diklaim, maka uang itu dibiarkan begitu saja.
Milik warga Iran?
Dari paspornya jelas terlihat bahwa Farzin adalah warga negara Iran. Namun, bea cukai Rusia dan departemen lain jauh dari yakin bahwa pria Iran itu adalah pemilik gunung uang tersebut.
Laporan lain menyebutkan, uang itu ditujukan untuk mendirikan sebuah yayasan bernama "The World of Kind People". Markas yayasan ini adalah di Ukraina, tetapi anehnya, tujuan akhir uang itu malah Rusia.