Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Korban Tewas Gempa Pakistan Tembus 327 Orang

Kompas.com - 25/09/2013, 19:18 WIB
QUETTA, KOMPAS.com — Korban tewas gempa bumi di Pakistan pada Rabu (25/9/2013) mencapai 327 orang. Demikian para pejabat lokal menyatakan.

"285 jenazah ditemukan di Distrik Awaran. Sementara itu 42 jasad ditemukan di Distrik Kech," kata wakil komisioner Distrik Awaran, Abdul Rasheed Gogazai.

Sementara itu, Angkatan Darat Pakistan mengangkut ratusan personelnya untuk membantu proses evakuasi korban gempa terburuk di Pakistan sejak tahun 2005 itu.

Pada Selasa (24/9/2013) gempa berkekuatan 7,7 skala Richter mengguncang Provinsi Balochistan, Pakistan barat daya. Distrik Awaran adalah wilayah yang paling parah terkena dampak gempa.

Wakil Ketua Majelis Provinsi Balochistan Abdul Qadoos Bazinjo mengatakan, lebih dari 150 orang tewas di provinsi itu, seperti dikutip Xinhua. Namun, beberapa pejabat lain tidak mengonfirmasi pernyataan tersebut.

Korban cedera dibawa ke rumah sakit lokal Awaran, tempat beberapa di antara mereka berada dalam keadaan kritis. Juru bicara pemerintah setempat mengatakan, tentara telah mengeluarkan 70 mayat dan membawa puluhan orang yang cedera ke rumah sakit di Awaran.

Setelah permintaan dari pemerintah kabupaten, militer Pakistan mengirim 300 prajurit termasuk personel penolong dan dokter, serta obat, tenda, makanan, dan helikopter ke daerah itu.    Hubungan Masyarakat Antarlayanan (ISPR), corong militer Pakistan, mengatakan, mereka telah mendirikan kamp pusat pertolongan di Kabupaten Khuzdar di provinsi tersebut.

Pihak militer juga menyatakan telah mengirimkan 300 personel ke lokasi bencana, dan 700 personel lain akan menyusul pada Rabu (25/9/2013). Sementara itu, Lembaga Penanganan Bencana Nasional di negeri tersebut mengungkapkan, setelah gempa besar yang terjadi sekitar pukul 16.59 waktu setempat, lima gempa susulan menggetarkan negeri itu termasuk gempa dengan kekuatan 5,9 skala Richter.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Sumber Reuters
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com