Pernyataan Al-Shabab yang dirilis lewat akun Twitternya itu sulit diverifikasi kebenarannya, dan angkanya jauh di atas jumlah korban tewas dan hilang yang dirilis Pemerintah Kenya.
Kelompok Al-Shabab juga menuding pasukan Kenya menembakkan peluru berisi bahan kimia untuk mengakhiri penyerangan dan penyanderaan yang berlangsung lima hari itu.
Sebelumnya, Presiden Kenya Uhuru Kenyatta mengatakan, para teroris yang menewaskan puluhan orang di sebuah mal di Nairobi telah "dipermalukan dan dikalahkan", tetapi masih belum jelas apakah pengepungan mereka di mal itu telah sepenuhnya berakhir.
Dalam pidato nasional hari Selasa (24/9/2013), Kenyatta menyatakan masa berkabung tiga hari untuk para korban. Mengenai para teroris itu, Kenyatta menyebut mereka "pengecut" yang, bersama kaki tangan dan pelindung mereka, akan diadili.
Presiden Kenyatta mengatakan, 61 warga sipil dan enam tentara tewas, beserta enam penyerang. Namun, puluhan jenazah mungkin masih di dalam mal itu, sementara sebelas tersangka telah ditahan.
Tembakan senjata dan ledakan lagi-lagi terdengar dari dalam Mal Westgate pada hari Selasa. Para pejabat mengatakan, ada banyak tempat untuk bersembunyi di dalam mal yang luas itu, dan pasukan Kenya masih memeriksa gedung itu untuk mencari sejumlah tersangka.
Al-Shabab, kelompok militan Islamis terkait Al Qaeda, mengaku bertanggung jawab atas serangan itu.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.