Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Benarkah "Janda Putih" Pimpin Serangan ke Mal Nairobi?

Kompas.com - 24/09/2013, 16:38 WIB
NAIROBI, KOMPAS.com — Saat pasukan khusus Kenya mengepung persembunyian para militan di dalam Mal Westgate, Nairobi, Selasa (24/9/2013), spekulasi soal perempuan Inggris yang terlibat dalam serangan maut itu terus merebak.

Perempuan Inggris berjuluk "Janda Putih" itu bernama asli Samantha Lewthwaite, putri dari seorang pensiunan tentara Inggris dan janda dari pelaku bom bunuh diri di London, 7 Juli 2005, Lindsay Germaine.

Sejumlah media melaporkan, perempuan berusia 29 tahun itu dikaitkan dengan berbagai aksi teror di seantero kawasan Tanduk Afrika, meski bukti terkait keterlibatan Samantha sangat minim.

Pemerintah Kenya, lewat Menteri Luar Negeri Amina Mohamed, membenarkan keberadaan seorang perempuan Inggris di dalam kelompok penyerang mal itu.

"Dia sudah melakukan hal ini beberapa kali," kata Amina Mohamed kepada stasiun televisi PBS.

Namun, pernyataan berbeda datang dari Menteri Dalam Negeri Kenya Joseph Ole Lenku yang membantah keberadaan seorang perempuan di antara kelompok militan itu.

Joseph Lenku hanya mengatakan, sejumlah anggota penyerang memang mengenakan pakaian perempuan.

Pemerintah Inggris sendiri enggan terseret pernyataan Amina Mohamed. Seorang juru bicara Kemenlu Inggris hanya mengatakan, pihaknya "mendengar" pernyataan Amina Mohamed itu.

"Kami terus berhubungan dengan Pemerintah Kenya dan mendukung investigasi mereka terkait serangan ini," kata juru bicara itu.

Perintah penangkapan

Keberadaan "Si Janda Putih" dalam kelompok penyerang memang belum dapat dipastikan.

Namun, pada 2011, polisi Kenya menerbitkan surat perintah pencarian atas nama Lewthwaite karena perempuan itu menggunakan paspor Afsel palsu dengan nama Natalie Faye Webb dan bersama tiga anaknya memasuki wilayah Kenya.

Harian terbitan Nairobi, Daily Nation, mengutip sejumlah sumber keamanan yang menyebut kelompok ektremis di pesisir Kenya memanggil Samantha dengan nama Dada Muzungu atau "Saudari Putih" dalam bahasa Swahili.

Pada Januari 2012, Samantha lolos dari penangkapan saat pasukan Kenya menyerbu beberapa vila yang diyakini menjadi tempat persembunyiannya.

Sementara itu, harian The Standard mengabarkan, polisi menerima ratusan telepon dari sejumlah orang yang menawarkan bukti-bukti keberadaan "Si Janda Putih".

Namun, sejauh ini belum ada satu pun orang yang mengaku pernah bertemu langsung dengan Samantha alias "Si Janda Putih".

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com