Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

MNLF Belum Habis, Filipina Kini Dirongrong Komunis

Kompas.com - 23/09/2013, 16:01 WIB
Josephus Primus

Penulis

KOMPAS.com - Pemerintahan Presiden Benigno  S Aquino III kini mesti berhadapan dengan kelompok kiri. Insiden baku tembak yang menewaskan dua petempur Angkatan Bersenjata Rakyat Baru (NPA) di Provinsi Bukidnon, kemarin menunjukkan kalau negeri itu kini dirongrong komunis.

Adalah Juru Bicara Angkatan Bersenjata Filipina Brigadir Jenderal Domingo Tutaan yang menjelaskan soal baku tembak pihaknya dengan NPA. "Divisi Keempat Infanteri baku tembak sekitar pukul 20.00 kemarin dengan kelompok pemberontak NPA di Desa Busdi, Kota Malaybalay,"katanya sebagaimana warta AP.

NPA adalah sayap militer Partai Komunis Filipina yang didirikan sejak 29 Maret 1969. Partai ini juga punya tuntutan untuk menjadikan Filipina sebagai negara komunis. Militer Filipina mencatat, sampai kini, NPA puna 4.000 orang anggota.

MNLF

Sementara, Pemerintah Filipina masih dalam posisi bernegosiasi dengan MNLF. Masalah itu memang belum habis sampai kini.

Sampai sekarang, ada pihak MNLF yang tidak sepakat dengan cara-cara negosiasi. Kelompok ini kemudian membentuk Pejuang Kemerdekaan Islam Bangsamoro (BIFF).

Catatan pemerintah Filipina menunjukkan kalau BIFF saat ini berkekuatan sekitar 11.000 personel.

Bangsa Moro memang berselisih paham dengan pemerintah Filipina sejak 1970. Mereka menuntut untuk menjadi negara sendiri. Mayoritas bangsa Moro tinggal di selatan Filipina. Hingga kini, perselisihan yang belum berjumpa titik temu itu sudah menewaskan lebih dari 150.000 orang.


Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com