Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Timor Leste Larang Klub Bela Diri

Kompas.com - 23/09/2013, 15:07 WIB
Josephus Primus

Penulis

KOMPAS.com — Klub bela diri di seantero Timor Leste bakal tinggal nama. Soalnya, Pemerintah Timor Leste melarang keberadaan klub macam itu.

Menurut Detektif Kepala Kepolisian Timor Leste Armando Monteiro, pemicu pelarangan itu memang tak lepas seringnya baku kelahi antara para anggota klub. Pemicunya adalah rivalitas di antara mereka. Ujung-ujungnya, perkelahian antarkelompok menjadi lazim layaknya perkelahian antargeng.

Menurut warta terbaru AP pada Senin (23/9/2013), selama dua tahun berselang, 12 anak muda Timor Leste menjadi korban tewas. Lalu, 200 lainnya mengalami luka-luka gara-gara perkelahian antarklub tersebut. "Perkelahian itu seperti warga Inggris melawan warga Irlandia," kata Monteiro melukiskan.

Klub bela diri di Timor Leste kebanyakan mengajarkan ilmu bela diri seperti karate, taekwondo, dan judo.

Klub bela diri di Timor Leste memang memiliki sejarah panjang. Kala itu, anak-anak muda Timor Leste masuk ke klub bela diri demi memerangi aksi pendudukan militer Indonesia. Para anggota bela diri ini kebanyakan menjadi anggota gerakan bawah tanah untuk mendukung perang gerilya melawan militer Indonesia. Aksi mereka memang berbuah kemerdekaan Timor Leste pada 2002.

Sayangnya, pascakemerdekaan, pemuda-pemuda yang terlatih bela diri ini kemudian malahan menjadikan klub-klub sebagai saingan dalam aktivitas sehari-hari. Alhasil, perkelahian antarklub pun bak tak terelakkan. Puncaknya terjadi saat krisis politik pada 2006. "Lusinan orang tewas," kata Monteiro.

Keprihatinan soal tawuran itu juga menjadi perhatian Perdana Menteri Xanana Gusmao. Makanya, dua bulan silam, Kay Rala, sebutan untuk Xanana Gusmao, mengeluarkan beleid terbaru mengenai pelarangan kelompok-kelompok bela diri. "Tak ada maaf dan ampun lagi," kata Xanana sembari mengancam bakal memecat pegawai negeri yang masih bersikukuh menjadi anggota klub bela diri.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com