Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pemerkosaan terhadap Gadis Lima Tahun Picu Protes di Pakistan

Kompas.com - 16/09/2013, 09:45 WIB
LAHORE, KOMPAS.COM — Para aktivis hak asasi manusia menggelar aksi protes di seluruh Pakistan pada hari Minggu (15/9/2013). Mereka marah atas pemerkosaan terhadap seorang gadis berusia lima tahun yang kondisinya kini relatif stabil di Lahore, Pakistan timur.

Polisi masih belum tahu siapa yang melakukan serangan tersebut walau mereka sudah menahan sejumlah tersangka dan melepaskan sebagian besar dari mereka setelah diinterogasi. Demikian kata seorang pejabat penegak hukum.

Polisi mengatakan, gadis belia itu ditemukan di luar sebuah rumah sakit di Lahore pada sekitar 20.00 hari Jumat, sehari setelah dia hilang dari kawasan kelas bawah di kota itu. "Kondisinya relatif stabil, tetapi dia masih berada di unit perawatan intensif," kata dokter Farzand Ali, pengawas medis di Services Hospital, kepada kantor berita AFP.

Perwira polisi Zulfiqar Hameed mengatakan, para penyelidik telah menanyai sejumlah tersangka, tetapi belum menangkap siapa pun. "Kami sedang menyelidiki dan kami berharap kemajuan, tetapi belum ada yang diidentifikasi maupun orang yang resmi ditahan," kata Hameed kepada AFP.

Para dokter sebelumnya mengatakan, anak itu diperkosa beberapa kali.

Para aktivis hak asasi dan pekerja LSM hari Sabtu dan Minggu menggelar aksi protes di seluruh Pakistan. Mereka menuntut penangkapan para pelaku. Kemarahan juga mendominasi media sosial, sementara saluran TV swasta menyiarkan laporan mencolok tentang gadis itu dan penderitaannya.

Pemerkosaan sangat sulit diadili di Pakistan, di mana perempuan sering diperlakukan sebagai warga negara kelas dua.

Pada April 2011, Mahkamah Agung negara itu menguatkan putusan bebas pengadilan tinggi terhadap lima orang yang pada pengadilan rendah dijatuhi hukuman mati dalam kasus pemerkosaan yang terkenal di Pakistan, yaitu yang menimpa Mukhtar Mai. Mai diperkosa beramai-ramai tahun 2002 atas perintah dewan desa sebagai hukuman, setelah kakaknya, yang ketika itu masih berusia 12 tahun, dituduh punya hubungan gelap dengan seorang perempuan dari klan saingan.

Pengadilan tingkat rendah telah menghukum enam orang pelaku dengan hukuman mati, tetapi pengadilan yang lebih tinggi membebaskan lima orang dari mereka pada Maret 2005, dan meringankan hukuman bagi terdakwa utama, yaitu Abdul Khaliq, menjadi penjara seumur hidup.

Sementara di India, tetangga Pakistan, seorang hakim Jumat lalu menjatuhkan hukuman mati terhadap empat orang karena memerkosa hingga tewas seorang mahasiswi di sebuah bus di New Delhi pada Desember lalu. Hukuman itu memenuhi keinginan terakhir korban berusia 23 tahun yang meninggal karena luka-lukanya. Serangan pada Desember itu, di mana mahasiswi itu diperkosa berulang kali dan diserang dengan batang logam, memicu kemarahan luas terkait perlakuan terhadap perempuan di India.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com