Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

CIA Mulai Kirim Senjata ke Pemberontak Suriah

Kompas.com - 12/09/2013, 16:02 WIB
WASHINGTON, KOMPAS.COM — CIA telah mulai mengirim senjata kepada para pemberontak di Suriah. Demikian kata sejumlah pejabat AS dan tokoh Suriah. Pengiriman itu mengakhiri penundaan berbulan-bulan bantuan senjata yang telah dijanjikan pemerintah Obama.

Pengiriman tersebut mulai mengalir ke Suriah dalam dua minggu terakhir, bersamaan dengan pengiriman terpisah berbagai kendaraan dan peralatan oleh Departemen Luar Negeri AS. Aliran bantuan bantuan itu, senjata dan peralatan, menandai sebuah eskalasi besar peran AS dalam perang sipil di Suriah.

Pengiriman senjata, yang terbatas pada senjata ringan dan amunisi lain yang bisa dipantau, mulai tiba di Suriah saat ketegangan meningkat terkait ancaman Presiden Obama. Obama mengancam akan memerintahkan serangan rudal untuk menghukum rezim Bashar al-Assad yang dituduh telah menggunakan senjata kimia dalam serangan mematikan terhadap para pemberontak di dekat Damaskus bulan lalu.

Senjata-senjata tersebut dikirim saat Amerika Serikat juga mengirim jenis peralatan baru  non-senjata kepada pemberontak. Bantuan non-senjata itu mencakup kendaraan, peralatan komunikasi canggih, dan peralatan medis.

Para pejabat AS berharap bahwa, secara bersama-sama, senjata dan peralatan itu akan meningkatkan profil dan kecakapan para pemberontak dalam konflik yang dimulai sekitar dua setengah tahun lalu  itu.

Walau pemerintahan Obama sudah berbulan-bulan mengisyaratkan bahwa pihaknya akan meningkatkan bantuan kepada pemberontak Suriah, tetapi upaya itu telantar karena tantangan logistik dalam memberikan peralatan di sebuah zona perang dan ketakutan para pejabat AS bahwa bantuan semacam itu bisa berakhir di tangan kaum pelaku jihad.

Menteri Luar Negeri John F Kerry telah berjanji pada April bahwa bantuan non-senjata akan mulai mengalir "dalam hitungan minggu".

Penundaan itu mendorong sejumlah anggota parlemen senior AS mencaci pemerintah Obama karena tidak bergerak cepat untuk membantu oposisi Suriah setelah menjanjikan bantuan senjata pada Juni. Kritik itu berkembang lebih keras di tengah perdebatan tentang apakah Washington harus menggunakan kekuatan militer terhadap rezim Suriah. Sejumlah anggota parlemen menahan dukungan sampai pemerintah berkomitmen untuk menyediakan bantuan bagi para pemberontak.

Senator Bob Corker dari Partai Republik, yang telah menekan pemerintah Obama untuk berbuat lebih banyak dalam membantu para pemberontak, mengatakan bahwa ia merasa malu ketika bertemu dengan orang-orang Suriah di sepanjang perbatasan Turki tiga minggu lalu. "Memalukan," katanya dalam sebuah wawancara pada Rabu (11/9/2013) malam. "Presiden telah mengumumkan bahwa kita akan memberikan bantuan senjata, dan tidak sedikit pun hal itu dimulai. Mereka sangat kekurangan amunisi, dan senjata tidak mengalir (ke sana)."

Upaya terbaru untuk memberikan bantuan itu bermaksud untuk mendukung para pemberontak yang berada di bawah komando Jenderal Salim Idriss. Demikian menurut sejumlah pejabat yang tak mau diungkap jati dirinya karena beberapa bagian dari upaya itu bersifat rahasia. Idriss merupakan komandan Dewan Tertinggi Militer, sebuah faksi dari oposisi bersenjata Suriah.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com