Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Belanda secara Resmi Minta Maaf atas Pembantaian pada 1940-an

Kompas.com - 12/09/2013, 15:38 WIB
JAKARTA, KOMPAS.com — Pemerintah Belanda berusaha keras untuk mengakhiri bayangan buruk masa lalu setelah meminta maaf secara umum kepada Indonesia terkait serangkaian "pembantaian" yang dilakukan militer Belanda pada 1940-an.

Saat anak-anak sejumlah orang yang dieksekusi tanpa diadili terlebih dahulu mencari keadilan, Duta Besar Belanda untuk Indonesia, Tjeerd de Zwaan, menyampaikan permintaan maaf itu dalam sebuah upacara resmi di Kedubes Belanda di Jakarta.

"Atas nama Pemerintah Belanda, saya meminta maaf atas kejadian itu," kata Dubes De Zwaan.

"Pemerintah Belanda berharap permintaan maaf ini akan menutup babak-babak sulit bagi mereka yang terdampak langsung kekerasan yang terjadi antara 1945 sampai 1949," tambah De Zwaan.

Pemerintah Belanda sebelumnya pernah meminta maaf kepada kerabat korban sejumlah kasus pembantaian, tetapi belum pernah meminta maaf secara umum untuk semua kejadian di Indonesia.

Bulan lalu, Pemerintah Belanda mengumumkan akan memberikan santunan sebesar 26.600 dollar AS atau sekitar Rp 270 juta untuk para janda korban pembantaian.

Perhatian khusus dalam upacara ini diberikan kepada para janda para lelaki yang tewas dalam kampanye militer brutal Belanda di Sulawesi.

Dubes De Zwaan berencana akan terbang ke Makassar pekan depan untuk bertemu dengan para janda yang kini berusia antara 90 hingga 100 tahun.

Salah satu kebiadaban yang dilakukan Belanda di Indonesia adalah serangkaian eksekusi massal di sejumlah desa selama tiga bulan dalam upaya Belanda memberantas perlawanan terhadap penjajahan.

Sejumlah sumber Indonesia mengklaim, korban tewas mencapai 40.000 orang, tetapi hasil studi sejarah korban tewas "hanya" beberapa ribu orang.

Pada 2011, Pemerintah Belanda juga meminta maaf dan memberikan kompensasi kepada para korban pembantaian di Rawagede, Jawa Barat.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com