Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kasus Pemerkosaan Berlipat di New Delhi walau Publik Marah

Kompas.com - 10/09/2013, 11:33 WIB
NEW DELHI, KOMPAS.COM — Kemarahan publik sepertinya tak berdampak untuk mengurangi kasus pemerkosaan di ibu kota India, New Delhi. Jumlah kasus pemerkosaan di New Delhi tahun ini dilaporkan naik lebih dari dua kali lipat dibanding tahun lalu. Selain itu, berdasarkan data statistik kepolisian, korban paling banyak adalah anak-anak.

Hari Selasa (10/9/2013), hakim akan menjatuhkan hukuman bagi empat pelaku dewasa yang secara beramai-ramai memerkosa secara brutal dan membunuh seorang mahasiswi berusia 23 tahun di sebuah bus di selatan Delhi pada Desember tahun lalu. Perempuan itu diserang secara brutal selama satu jam sebelum akhirnya dilemparkan dalam kondisi telanjang serta tidak sadar, dari bus yang sedang melaju. Gadis itu meninggal 13 hari kemudian di sebuah rumah sakit di Singapura.

Pemimpin serangan terencana itu, Ram Singh, ditemukan gantung diri di sel penjaranya pada Maret, sementara seorang pelaku remaja, yang diduga merupakan penyerang yang paling brutal, telah dijatuhi hukuman tiga tahun penjara. Ada desakan agar para pelaku yang tersisa dihukum gantung.

Kasus pemerkosaan itu telah memicu protes massa di jalanan dan pengawasan ketat publik terhadap budaya yang meremehkan perempuan dan membolehkan penyerangan terhadap mereka.

Data kepolisian terkini menunjukkan bahwa dari 1 Januari sampai 15 Agustus tahun lalu, ada 433 kasus pemerkosaan yang dilaporkan di Delhi. Tahun ini, untuk periode yang sama (1 Januari hingga 15 Agustus), tercatat ada 1.036 kasus, atau lebih dari empat kasus sehari. Sebanyak 60 persen dari korban pemerkosaan itu berusia di bawah 18 tahun.

Khusus kasus pelecehan naik dari 381 menjadi 2.267 kasus.

Polisi mengatakan, kenaikan tersebut terutama disebabkan oleh peningkatan pelaporan kejahatan. "Di satu sisi, kami dapat mengatakan bahwa kasus pemerkosaan dan pelecehan telah meningkat. Namun di sisi lain, kami dapat mengatakan bahwa lebih banyak kasus sekarang ini yang dicatat," kata Komisaris Khusus Deepak Mishra. "Polisi melakukan tugasnya dan kami akan mencoba sebaik mungkin untuk membuat kota lebih aman buat perempuan."

Keempat pemerkosa kasus Delhi yang tersisa, yaitu Mukesh Singh, Vinay Sharma, Akshay Thakur, dan Pawan Gupta, akan dijatuhi hukuman di pengadilan Saket pada Selasa ini. Mereka menghadapi kemungkinan hukuman mati.

Kemarahan atas kasus pemerkosaan di Delhi itu, dan kasus-kasus lainnya di Mumbai, telah menginspirasi kelas menengah dan atas India.

Namun di pedesaan negara itu, hanya ada sedikit pengetahuan tentang kasus-kasus tersebut. Pemerkosaan serta kekerasan seksual terhadap perempuan tetap umum terjadi, tetapi jarang dilaporkan.

Seorang pria di Bhopal, India tengah, didakwa pada akhir pekan lalu karena membiarkan para atasannya di bank, tempat ia bekerja, memerkosa beramai-ramai istrinya, yang dibius dengan obat penenang, selama lebih dari 12 tahun, demi mendapatkan promosi jabatan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber smh.com.au
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com