Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Presiden Kongo Beri Uang untuk Warga Sebuah Kota di Spanyol

Kompas.com - 08/09/2013, 07:36 WIB
MADRID, KOMPAS.com - Presiden Kongo Denis Sasou Nguesso dan istrinya, Antoinette memberi kejutan untuk sebuah kota kecil di Spanyol yang sedang dilanda krisis ekonomi.

Keduanya memberikan uang sebesar 13.000 dolar AS atau sekitar Rp 150 juta untuk warga kota Carratraca yang berpenduduk 800 jiwa di wilayah selatan Spanyol.

Kisahnya berawal ketika Presiden Sasou Nguesso dan istrinya berlibur selama empat hari di sebuah hotel bintang lima di kota yang terkenal dengan pemandian air panas alaminya itu.

Sebelum keduanya pulang ke Kongo pekan lalu, sejumlah warga lokal bertemu dengan Sasou dan istrinya untuk sekadar mengucapkan selamat jalan.

Tak dinyana, Antoinette -istri Presiden Sasou- memberikan sebuah amplop berisi uang tunai 13.000 dolar AS kepada Francisco Florido (84).

"Ayah saya berkata istri presiden memberinya amplop itu dan mengatakan uang itu pemberiannya untuk warga kota,"  kata Cristina Florido, putri Francisco.

Pada awalnya, kata Cristina, ayahnya berencana membawa uang itu ke balai kota dan membiarkan wali kota yang mengurus uang tersebut.

"Namun warga kota ingin agar uang itu langsung dibagikan saja," tambah Cristina.

Begitulah, selama beberapa hari setelah kepulangan Sasou, Cristina dan suaminya membagikan uang tersebut kepada seluruh warga kota dengan jumlah 12 euro atau sekitar Rp 153.000 per orang.

Cristina memperkirakan sudah sekitar 70 persen dari 800 jiwa penduduk kota sudah menerima jatah hadiah dari Presiden Sasou itu.

"Saya dan ayah saya masih sangat bahagia karena menerima hadiah dari Presiden Kongo," ujar Cristina.

Cristina mengaku tidak tahu mengapa istri Presiden Kongo memilih ayahnya untuk membagikan uang hadiahnya itu.

"Mungkin karena ayah saya sudah berusia lanjut atau mungkin beliau mengingat wajah ayah saya," kata Cristina.

Istri presiden, kenang Cristina, sempat menghadiri misa di gereja kota itu sehari sebelum pulang ke Kongo.

"Orangtua saya juga hadir di gereja dan mereka sempat bertegur sapa," papar Cristina.

Republik Kongo, negara  bekas jajahan Perancis itu, adalah salah satu produsen minyak mentah terbesari di kawasan sub-Sahara Afrika.

Meski demikian, sekitar 70 persen penduduk Kongo masih hidup di bawah garis kemiskinan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com