Kurang dari 48 jam sebelum pemilu, Koalisi Oposisi, Kamis (5/9), mengungkapkan rencana pembiayaan bagi kebijakan-kebijakannya. Koalisi mengumumkan, kalau terpilih, pemerintah akan memotong 4,5 miliar dollar dari anggaran bantuan dalam empat tahun ke depan untuk digunakan bagi pembangunan infrastruktur yang dikatakan akan membantu menggalakkan ekonomi.
Jurubicara Koalisi bidang Bendahara Negara mengatakan, "Kita hanya bisa menjadi negara yang lebih dermawan kepada negara-negara lain di dunia kalau Australia punya perekonomian yang kuat. Oleh karenanya kami akan mengurangi pertumbuhan bantuan luar negeri 4,5 miliar dari estimasi di masa mendatang untuk membiayai infrastruktur penting di sini, di Australia."
Koalisi masih belum mengungkapkan proyek-proyek bantuan asing mana saja yang akan terkena.
Para analis kebijakan mengatakan, LSM-LSM yang melaksanakan program bantuan asing Australia akan menderita kalau Koalisi Oposisi menang dalam pemilu, walaupun diberi jaminan akan menerima dana tambahan.
Stephen Howes dari Sentra Kebijakan Pembangunan Universitas Nasional Australia mengatakan kepada ABC, LSM-LSM akan menderita walaupun diberi jaminan akan mendapat dana tambahan. "Saya pikir seluruh sektor bantuan yang selama satu dasawarsa ini mengalami pertumbuhan kuat sekarang akan menghadapi masa yang cukup sulit. Itu akan dimulai dengan AusAID, tetapi pengaruhnya akan dirasakan jauh di luar AusAID, walaupun koalisi memberikan jaminan," kata Howes.
Howes juga berpendapat, rencana Koalisi itu tidak akan mendapat sambutan baik dari rakyat Australia, bahkan juga oleh mereka yang tidak memandang bantuan luar negeri sebagai isu pemilu yang penting.
"Bantuan luar negeri bukanlah isu pemilu yang besar bagi kebanyakan warga Australia. Bahkan juga bagi mereka yang bukan pendukung kuat bantuan luar negeri, saya rasa memotong anggaran luar negeri supaya bisa membangun jalan bukanlah argumentasi yang akan diterima dengan baik," jelasnya.
Pemerintah Partai Buruh yang berkuasa saat ini sudah mengurangi pertumbuhan anggaran bantuan luar negeri.
Menurut Menlu Bob Carr, sebagian besar dana bantuan itu digunakan untuk program-program luar negeri yang secara tidak langsung menguntungkan Australia. Ia mengatakan, pemotongan bantuan luar negeri lebih jauh tidak akan menguntungkan bagi Australia. "Demi kepentingan kita, keamanan Australia terbantu oleh program bantuan luar negeri yang dilaksanakan secara efektif. Adalah proposisi yang keliru kalau orang mengatakan kita hanya bisa memberi infrastruktur bagi kota-kota di Australia dengan mencomot dana untuk bantuan luar negeri Australia," kata Menlu Carr.