Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Paus Desak G-20: Singkirkan Tentara Kalian dari Suriah

Kompas.com - 06/09/2013, 09:03 WIB
VATIKAN, KOMPAS.COM - Paus Fransiskus, Kamis (5/9), menulis surat kepada para pemimpin G-20 yang saat ini mengadakan KTT di Moskwa, Rusia. Paus menegaskan bahwa intervensi militer untuk mengatasi konflik Suriah akan "sia-sia". Paus mendesak mereka untuk mencari solusi diplomatik sebagai ganti dari rencana aksi militer itu.

Fransiskus dalam sebuah surat terbukanya itu menulis, "Bagi para pemimpin saat ini, kepada setiap (dari mereka) dan siapa saja, saya mengimbau mereka dengan hati tulus untuk membantu menemukan cara-cara mengatasi konflik dan mengesampingkan mencari solusi militer yang sia-sia."

Surat Paus itu ditujukan kepada Presiden Rusia, Vladimir Putin, yang menjadi tuan rumah pertemuan G-20. Konflik Suriah diperkirakan akan menjadi pusat pembahasan KTT itu.

Fransiskus telah mengecam penggunaan senjata kimia di Suriah dan menyerukan satu hari doa, puasa serta pantang bagi umat Katolik sedunia pada 7 September untuk perdamaian di Suriah. Dia juga mengecam masyarakat internasional karena membiarkan "kepentingan sepihak" telah mencegah mereka untuk mencari solusi.

Walau meratapi "pembantaian yang sedang berlangsung tidak masuk akal" di Suriah, Paus menolak seruan serangan militer terhadap pasukan Presiden Suriah Bashar al-Assad.

Konferensi Uskup Katolik AS juga telah mendesak Presiden Obama dan Kongres untuk tidak menggunakan kekuatan militer di Suriah. "Sebuah pertanyaan moral mendasar adalah, akankan lebih banyak atau lebih sedikit nyawa dan mata pencaharian yang dihancurkan oleh intervensi militer itu?" tulis Kardinal Timothy Dolan dari New York dan Uskup Richard Pates, yang mewakili para uskup itu, kepada Kongres AS pada hari Kamis.

Para uskup itu menegaskan, "Alih-alih menggunakan kekuatan bersenjata, dalam situasi ini bangsa kita, bekerja sama dengan masyarakat internasional, harus mengarahkan semua energinya mendesak dan tanpa lelah untuk mengupayakan dialog dan negosiasi."

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber CNN.com
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com