Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Palestina: Pembicaraan Damai dengan Israel Jalan di Tempat

Kompas.com - 04/09/2013, 16:25 WIB
RAMALLAH, KOMPAS.com - Pembicaraan damai antara Israel dan Palestina terbukti tak memiliki arti dan tidak akan menghasilkan apapun tanpa tekanan lebih besar dari Washington. Demikian pernyataan Yasser Abed Rabo, penasihat senior Presiden Mahmoud Abbas, Rabu (4/9/2013).

"Negosiasi selama ini mandul dan tidak akan membuahkan hasil," kata Abed Rabo kepada radio Voice of Palestine.

"Saya tidak mengharap adanya kemajuan kecuali ada tekanan yang sangat besar dari Amerika,  misalnya seperti yang dilakukan Amerika saat menghadapi isu Suriah," lanjut Rabo.

Namun, seorang pejabat pemerintah Israel enggan menanggapi pernyataan Rabo itu sambil mengatakan kedua pihak sepakat bahwa hanya Amerika Serikat yang bisa berbicara mengenai perundingan ini.

"Kami menaati kesepakatan itu," kata sang pejabat.

Sebelumnya, Kementerian Luar Negeri AS mengatakan delegasi Israel dan Palestina sudah melakukan sejumlah pertemuan sejak pembicaraan langsung digelar kembali pada 29 Juli lalu.

Menteri Luar Negeri AS John Kerry sudah memberi waktu selama sembilan bulan bagi Israel dan Palestina untuk mengurai perbedaan di antara mereka yang menjadi penghambat upaya perdamaian kedua negara.

Hanya sedikit informasi yang bisa diperoleh dari pembicaraan awal ini, namun Abed Rabo mengatakan, berlanjutnya pembangunan permukiman Yahudi di Tepi Barat dan Jerusalem Timur sangat membahayakan negosiasi.

"Israel tidak memegang komitmen untuk menghentikan pembangunan permukiman dan kami melihat kebijakan meneruskan pembangunan permukiman bisa menghancurkan kesepakatan," kata Rabo.

Dalam lanjutan proses pembicaraan damai, PM Benyamin Netanyahu dan Presiden Mahmoud Abbas dijadwalkan bertemu Menlu AS John Kerry secara terpisah di Eropa dalam beberapa pekan mendatang untuk membicarakan perkembangan negosiasi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber Reuters
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com