Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Perancis Sebut Korban Tewas akibat Senjata Kimia 281 Orang

Kompas.com - 03/09/2013, 09:43 WIB
PARIS, KOMPAS.com — Pemerintah Perancis menyebut korban serangan senjata kimia yang dilakukan rezim Suriah pada 21 Agustus lalu "hanya" 281 orang tewas.

Angka korban tewas ini diperoleh berdasarkan laporan intelijen Perancis yang dipublikasikan pada Senin (2/9/2013), saat PM Jean Marc-Ayrault bertemu parlemen Perancis.

Angka korban tewas yang disebut Perancis ini jauh sangat rendah dibandingkan angka yang disebutkan Washington, yaitu mencapai 1.400 korban tewas.

PM Ayrault membawa dokumen berisi laporan intelijen itu ke parlemen sebagai bagian dari upaya Pemerintah Perancis menggalang dukungan untuk terlibat dalam rencana serangan militer ke Suriah.

Sembilan halaman laporan intelijen Perancis ini pun menyatakan, rezim Assad berada di balik serangan senjata kimia di dekat Damaskus, Suriah. Perancis menyatakan, kubu oposisi Suriah tak punya pengetahuan dan pengalaman untuk melakukan serangan seperti pada Rabu dini hari itu.

"(Serangan) ini merupakan ancaman besar untuk keamanan nasional dan global," kata seorang pejabat Perancis kepada Reuters menjelang laporan intelijen tersebut dipublikasikan.

Citra satelit yang menjadi salah satu bagian data intelijen tersebut menunjukkan, serangan datang dari daerah yang dikuasai pemerintah Assad, di sisi timur dan barat Suriah.

Adapun target yang dibidik adalah zona yang dikuasai oposisi, sebelum warga sipil mulai tewas karena keracunan gas. Kemudian, lanjut pejabat itu, lokasi sasaran serangan dibom dan dibumihanguskan untuk menghilangkan bukti penggunaan senjata kimia.

"Tidak seperti serangan sebelumnya dengan penggunaan senjata kimia berdosis kecil sebagai teror, ini adalah serangan taktis yang bertujuan merebut wilayah," imbuh pejabat tersebut.

Menurut laporan intelijen itu, serangan udara dan artileri pada Rabu dini hari tersebut berlangsung pada pukul 03.00 sampai 04.00 waktu setempat menggunakan bom konvensional, menyasar kawasan pinggiran di timur Damaskus.

Secara paralel, kawasan Zamalka, Kafr Batna, dan Ayn Tarma dihantam serangan senjata kimia. Lalu pada pukul 06.00 waktu setempat, serangan darat dilakukan. "Layanan kami memiliki informasi ... yang menunjukkan tindakan-tindakan lain bisa jadi dilakukan juga," tulis laporan itu.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com