Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Akibat Sengketa Lahan, Anak Balita Tewas Tergilas Buldoser

Kompas.com - 30/08/2013, 22:04 WIB
BEIJING, KOMPAS.com — Seorang anak balita berusia tiga tahun tewas digilas sebuah buldoser ketika keluarganya berusaha menghalangi penggusuran tanah mereka yang akan diubah menjadi kompleks bangunan baru.

Kejadian tragis tewasnya Hong Xiaorou —nama anak balita itu— terjadi di Zhangzhou, Provinsi Fujian, China.

Keluarga si anak balita tengah terlibat sengketa tanah dengan pengembang dan berupaya sekuat tenaga  mencegah para pekerja meruntuhkan kediaman mereka.

"Mana yang lebih penting nyawa manusia atau penyitaan tanah?" kata Hong Bingsheng, ayah si anak balita malang.

Pertanyan Hong Bingsheng itu dijawab dengan tenang oleh petugas penggusuran.

"Penyitaan tanah lebih penting," kata petugas itu.

Petugas pun terus menjalankan buldosernya yang kemudian melindas anak balita malang yang kebetulan berada di lintasan alat berat tersebut.

Hong Bingsheng dan keluarganya kemudian membawa jasad Xiaorou ke kantor pemerintah lokal untuk mengajukan protes.

Sejumlah foto yang beredar di situs Sina Weibo, semacam Twitter versi China, menampilkan jasad balita itu yang dibaringkan di atas sebuah meja di sebuah ruangan kantor. Sementara seorang perempuan—kemungkinan besar ibunya—menangis di samping jasad mungil itu.

Hong Bingsheng mengatakan, keluarganya tengah bernegosiasi terkait ganti rugi penggusuran tanah dan bangunannya.

Namun, Hong mengklaim, para pekerja konstruksi tengah mengejar target untuk membangun proyek properti baru di tahap pembangunan selanjutnya.

"Kami tinggal di zona pembangunan dan mereka berniat membeli tanah kami. Sejauh ini kami belum sepakat soal kompensasi dan kini mereka membunuh putri saya dengan sebuah buldoser," ujar Hong tercekat.

Sayangnya, pembelaan tidak mereka peroleh dari pejabat dan kepolisian setempat. Mereka mengatakan, kediaman dan tanah milik Hong Bingsheng tidak menjadi target penggusuran.

"Tidak ada penghancuran. Anaknya memang tewas karena tanpa sengaja tertabrak buldoser saat mereka tengah meratakan tanah. Saat itulah anak tersebut menyelinap dan bermain di area pembangunan," kata seorang pejabat distrik Zhangpu yang tak mau disebutkan namanya.

Sementara seorang polisi, yang juga tak mau disebutkan namanya, mengatakan keluarga Hong Bingsheng khawatir rumah dan tanah mereka juga terkena penggusuran karena berada dekat lokasi pembangunan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber Daily Mail
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com