Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pria Bersenjata Filipina Sempat Culik Nelayan Malaysia

Kompas.com - 29/08/2013, 12:11 WIB
KUALA LUMPUR, KOMPAS.com — Gerombolan orang bersenjata dari Filipina sempat menculik 11 nelayan Malaysia pada minggu ini di dekat lokasi scuba diving terkenal di Pulau Sipadan, kata sejumlah pejabat Malaysia, Kamis (29/8/2013). Insiden pada Selasa malam itu kembali menegaskan adanya persoalan keamanan di sepanjang pantai negara bagian Sabah di Pulau Kalimantan tersebut. Pada awal tahun ini para gerilyawan Islam dari Filipina selatan menyerang daerah itu.

Gerombolan orang bersenjata yang menculik para nelayan itu diyakini sebagai bandit atau penyelundup dari Filipina, kata Mohamad Mantek, seorang pejabat Departemen Imigrasi Malaysia Sabah timur. "Kami tidak tahu niat (para penculik itu)," kata Mohamad.

Filipina selatan sudah bertahun-tahun dilanda pemberontakan yang dilancarkan kaum militan Islam.

Harian Star, Malaysia, melaporkan, orang-orang yang bersenjatakan senapan dan pistol itu pertama menculik seorang nelayan Malaysia dan memerintahkan orang itu untuk memandu mereka ke Pulau Mabul.

Pulau Mabul mempunyai sejumlah resor yang sering dikunjungi para turis internasional yang datang ke Sipadan karena lokasinya berdekatan. Di daerah ini pernah terjadi penculikan, korbannya termasuk wisatawan asing.

Saat mengetahui ada pos militer di Mabul, orang-orang bersenjata itu berbalik arah ke perairan Filipina dan menculik sekelompok lain nelayan Malaysia di sepanjang pelayarannya. Namun, mereka semua kemudian dibebaskan.

Malaysia telah memperketat keamanan di wilayah tersebut terkait dengan serangan mematikan pada awal tahun ini. Lebih dari 200 orang bersenjata berat yang merupakan pengikut Sultan Sulu yang berbasis di Manila mendarat di Sabah timur pada Februari. Mereka mengklaim bahwa daerah itu merupakan milik pemimpin mereka. Mereka hendak menghidupkan kembali sengketa kedaulatan Sabah berabad-abad lalu.

Setelah kebuntuan yang berjalan hampir sebulan, angkatan bersenjata Malaysia akhirnya menumpas para gerilyawan itu. Puluhan orang tewas dalam drama itu.

Tahun 2000, sejumlah pria bersenjata Filipina menyandera 21 orang di Sipadan. Sebanyak 10 orang dari yang disandera itu merupakan turis Eropa dan Timur Tengah.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com