Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ribuan Warga Filipina Turun ke Jalan, Protes Korupsi Politisi

Kompas.com - 26/08/2013, 12:55 WIB
MANILA, KOMPAS.com — Puluhan ribu orang berkumpul di Taman Luneta, pusat kota Manila, Filipina, Senin (26/8/2013), untuk memprotes sistem politik negeri itu yang sangat korup.

Puluhan ribu orang ini berkumpul memenuhi ajakan berunjuk rasa yang disebar lewat situs jejaring sosial Facebook dan Twitter.

Aksi yang diberi nama "Demonstrasi Sejuta Orang" ini adalah unjuk rasa antikorupsi terbesar di Filipina sejak terpilihnya Presiden Benigno Aquino pada 2010.

Para peserta unjuk rasa sangat beragam, mulai dari para biarawati, pastor, pelajar, hingga pengacara dan pengusaha. Mereka semua membawa spanduk yang berisi kemarahan rakyat terkait korupsi.

"Warga Filipina kini sudah maju. Ini adalah bukti bahwa jutaan orang tak bisa dibodohi oleh para pemimpin lagi," ujar salah seorang pengunjuk rasa bernama Twitter Gundam08.

Penyalahgunaan anggaran jamak terjadi dan secara praktis "diterima" dalam sistem politik Filipina.

Namun, serangkaian artikel di surat kabar tentang penyalahgunaan anggaran negara oleh para politisi memicu kemarahan warga secara luas.

Ajakan berunjuk rasa mulai beredar di Facebook dan Twitter sekitar dua pekan lalu setelah sejumlah artikel di harian Philippine Daily Inquirer mengupas dugaan korupsi dana bantuan prioritas pembangunan (PDAF) yang dilakukan anggota parlemen.

Dana PDAF ini dialokasikan oleh para anggota parlemen untuk digunakan dalam pengembangan sejumlah proyek. Namun, sejumlah kritik menyebut anggaran ini hanya merupakan sumber korupsi semata.

Di pusat kontroversi PDAF ini adalah seorang perempuan yang ditulis Philippine Daily Inquirer berkomplot dengan para anggota parlemen untuk menilap uang negara sebesar 230 juta dollar AS.

Sebelumnya, Presiden Aquino memperbesar anggaran PDAF dalam APBN 2014 sehingga setiap senator mendapatkan dana sebesar 4,5 juta dollar AS dan anggota DPR mendapatkan 1,5 juta dollar AS.

Namun, akibat kemarahan warga, Aquino akhirnya menunda pengucuran dana itu dan berjanji akan membenahi sistem PDAF.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com