Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bo Xilai Sebut Istrinya "Gila"

Kompas.com - 24/08/2013, 10:11 WIB
BEIJING, KOMPAS.COM — Mantan pejabat tinggi politik China, Bo Xilai, membantah kesaksian istrinya, Gu Kailai, yang menurutnya "gila" dan di bawah tekanan. Hal itu diungkapkannya dalam persidangan hari kedua, Jumat (23/8/2013), dengan dakwaan suap, korupsi, dan penyalahgunaan kekuasaan.

"Dalam kondisi mental yang tidak stabil, jaksa memberi tekanan atasnya sehingga dia berbalik menyerang saya," jelas Bo.

Rekaman video dan kesaksian tertulis dari Gu Kailai —yang dinyatakan bersalah membunuh pengusaha Inggris, Neil Heywood— dimuat dalam blog pejabat pengadilan.

"Tentang kesaksian Gu Kailai dan pernyataan serta pengakuan sebelumnya, seberapa besar kredibilitasnya? Gu Kailai sudah berubah. Dia gila. Dia sering menipu. Kondisi mentalnya tidak stabil."

Dalam kesaksian itu dia mengatakan Heywood merupakan ancaman bagi putra mereka, Bo Guagua.

Selain itu, istri Bo Xilai, ini juga mengatakan menerima hadiah dan seorang pengusaha, Xu Ming, yang menjadi sumber penerimaan suap oleh Bo.

Pertarungan politik?

Dalam pengadilan Kamis, Bo sudah membantah menerima suap dan mengatakan dipaksa untuk mengaku oleh jaksa serta menolak semua kesaksian, termasuk kesaksian istrinya.

Dia didakwa secara resmi pada akhir Juli dan berkas dakwaan menyebutkan dia menerima suap 3,5 juta dollar AS. Dia juga didakwa menutup-nutupi dugaan keterlibatan istrinya, Gu Kailai, dalam pembunuhan Neil Heywood.

Media asing tidak diizinkan untuk meliput pengadilan yang berlangsung di Jinan, Provinsi Shandong, tetapi pengadilan melaporkannya lewat blog dalam bahasa Mandarin.

Kantor berita Xinhua melaporkan pengadilan mantan pejabat tinggi Partai Komunis China itu akan dilanjutkan pada hari Sabtu. Banyak yang berpendapat pengadilan atas Bo Xilai, yang pernah disebut-sebut sebagai calon pemimpin masa depan China ini lebih mencerminkan pertarungan politik di kalangan elite Partai Komunis China.

Terlemparnya Bo dari jajaran pejabat tinggi partai dilihat sebagai perubahan paling dramatis di panggung politik China dalam beberapa dekade terakhir.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com