Penasihat Keamanan Nasional AS, Susan Rice, menulis di Twitter bahwa Washington "mengutuk keras" serangan tersebut. Rice juga menyampaikan belasungkawa untuk "hilangnya nyawa tak bersalah."
Kedua ledakan menghantam Tripoli, kota di utara Damaskus, seusai shalat Jumat. Konflik sektarian meningkat di Lebanon menyusul sikap Hezbollah dari kalangan Syiah Alawai di Lebanon yang mendukung pemerintahan Bashaar al Assad di Suriah.
Washington telah beberapa kali memperingatkan konflik di Suriah rentan merembet ke Lebanon dan mengoyak perdamaian yang rapuh di negara itu. Wakil Juru Bicara Departemen Luar Negeri Amerika Serikat Marie Harf meminta semua pihak di Lebanon untuk mencoba bersikap tenang dan menahan diri.
"Kami menegaskan kembali komitmen kami untuk Lebanon yang stabil, berdaulat, dan mandiri. Kami juga mendukung upaya Pemerintah Lebanon untuk memulihkan stabilitas dan keamanan di negara itu," kata Harf. Jumlah korban jiwa yang jatuh pada serangan Jumat ini menempatkannya sebagai insiden berdarah terburuk sejak berakhirnya perang saudara Lebanon pada 1975-1990.