Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kevin Rudd Terancam Kalah di Kandang Sendiri

Kompas.com - 23/08/2013, 08:03 WIB
L Sastra Wijaya

Penulis

BRISBANE, KOMPAS.com — Di tengah usahanya untuk membawa Partai Buruh memenangkan pemilu pada 7 September 2013, Perdana Menteri Australia Kevin Rudd terancam tidak terpilih di kandangnya sendiri. Jajak pendapat menunjukkan calon Partai Liberal Bill Glasson lebih unggul dibandingkan Rudd di daerah pemilihan Griffith di negara bagian Queensland.

Jajak pendapat The Guardian Lonergan mendapatkan dukungan 52 persen responden terhadap Bill Glasson dan 48 persen untuk Rudd. Bagi Partai Buruh, kursi di daerah pemilihan Griffith ini sebenarnya dikategorikan sebagai kursi aman. Pada Pemilu 2010, Rudd memenangi kursi dari daerah ini dengan dukungan 58,5 persen.

Namun, mengutip laporan media massa di Australia, penduduk setempat mengatakan Glasson yang juga adalah mantan Ketua Ikatan Dokter Australia telah melakukan kampanye gencar. Pada saat yang sama, selebaran maupun pendukung Rudd malah tak terlihat di daerah itu.

Jajak pendapat ini dikeluarkan di saat Kevin Rudd membatalkan rencana debat melawan Glasson, yang dijadwalkan sejak enam pekan sebelumnya. Dalam debat itu, Rudd hanya diwakili senator lain dari Partai Buruh.

Ketidakhadiran PM Rudd dikecam oleh Glasson yang mengatakan bahwa ini merupakan "penghinaan bagi warga Griffith". Dalam alasannya, Kevin Rudd mengatakan bahwa sebagai Perdana Menteri saat ini, dia memiliki tanggung jawab bagi seluruh negara. "Dan juga saya baru-baru ini sudah melakukan debat dengan kandidat lokal yang berlangsung selama tiga jam." kata Kevin Rudd.

Dalam sejarah Australia, tercatat pernah ada dua perdana menteri berkuasa yang kalah dalam pemilihan. Keduanya adalah John Howard pada Pemilu 2007 dan Stanley Bruce pada 1929.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com