Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Polisi Pakistan Sita 100 Ton Bahan Pembuat Bom

Kompas.com - 21/08/2013, 15:45 WIB

ISLAMABAD, KOMPAS.com — Aparat keamanan Pakistan, Rabu (21/8/2013), menyita 100 ton bahan pembuatan bom dan menahan 10 orang dalam serangan ke sebuah gudang di kota Quetta, sebelah barat daya negara itu, kata para pejabat setempat.

Drum-drum yang disita berisi bahan kimia yang digunakan untuk mencampur bom, kabel, dan peralatan peledak, kata Kolonel Maqbool Shah kepada kantor berita Reuters.

Ia menambahkan, dari bahan-bahan ini dapat dilihat jika ini adalah jenis yang sama yang digunakan dalam dua serangan di kota awal tahun ini, yang menewaskan lebih dari 120 orang.

Provinsi Balochistan, dengan ibu kota Quetta, kerap menghadapi serangan Taliban serta kekerasan sektarian.

Serangan di gudang ini diawali dengan penangkapan dua pengemudi truk berisi 15 ton potasium klorat.

Mereka dilaporkan memberitahu penyidik tentang adanya bahan-bahan pembuat bom, seperti potasium klorat, asam amonium klorat, peralatan peledak, dan mesin untuk mencampur bahan-bahan di sebuah kompleks di kota itu.

Sebanyak 80 drum berisi bahan tersebut sudah siap untuk meledak jika detonator telah terpasang, kata Shah.

"Saya sangat bersyukur kepada Tuhan bahwa hari ini kita bisa menyelamatkan Quetta khususnya dan Balochistan umumnya dari kecelakaan besar," tambahnya.

Tidak ada kelompok yang diidentifikasi sebagai pemilik benda-benda ini.

Kelompok militan Sunni Lashkar-e-Jhangvi mengklaim bertanggung jawab atas dua serangan pada Januari lalu yang utamanya ditujukan kepada komunitas Syiah Hazara di Quetta.

Provinsi Balochistan sering dilanda konflik yang berujung kekerasan antara komunitas Muslim Sunni dan Syiah, serta pemberontakan separatis oleh Tentara Pembebasan Baloch.

Taliban adalah salah satu dari berbagai organisasi militan yang aktif dan akhir bulan lalu menyerbu penjara di kawasan tersebut.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com