Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tes DNA Satukan Bocah yang Diculik 19 Tahun Lalu dengan Ortunya

Kompas.com - 21/08/2013, 13:49 WIB
GUANGZHOU, KOMPAS.COM — Seorang pemuda China yang diculik saat masih balita kini bersatu kembali dengan orangtuanya hampir dua dekade kemudian berkat hasil tes DNA. Pemuda itu, Xiao Ji, sekarang mahasiswa 21 tahun, diculik di jalanan Guangzhou, di China bagian selatan, saat orangtuanya membawa dia berbelanja ketika ia baru berusia dua tahun.

Para pelaku perdagangan manusia menjual bocah itu ke sebuah keluarga yang tidak curiga tentang asal usulnya di provinsi tetangga Fujian. Di sana, ia dibesarkan tanpa pernah mengetahui orangtua kandungnya. Namun, orangtuanya, yaitu Huang Shouping dan Lin Sun, tidak pernah menyerah untuk mencari dia.

"Kami selalu yakin bahwa suatu hari kami akan menemukannya sehingga kami melakukan segala yang kami bisa untuk membuat hal itu terjadi," kata Huang setelah reuni tersebut.
 
Pasangan tersebut menemukan anak mereka ketika mereka memberikan sampel darah kepada polisi, yang membandingkan DNA mereka dengan darah Xiao, dan ternyata DNA mereka cocok.

"Gagasannya adalah semua anak angkat yang datang karena pengumuman pemerintah diuji untuk dibandingkan dengan data DNA dari orangtua yang anaknya telah diculik," kata seorang juru bicara polisi.

Ayah angkat Xiao, yaitu Zhang Huan, mengatakan kepada polisi bahwa dia tidak tahu Xiao telah diculik saat dia membelinya. "Saya dan istri saya tidak bisa memiliki anak sendiri," katanya. "Orang yang menjual dia kepada saya bilang dia adalah anaknya sendiri dan ia tidak mampu merawatnya."

Mahasiswa tersebut sangat gembira dengan penyingkapan itu dan berencana untuk berhubungan dekat dengan kedua orangtua kandung dan keluarga angkatnya. "Saya punya empat orangtua, bukan dua," katanya. "Orangtua angkat saya adalah ibu dan ayah yang hebat yang memberi saya banyak cinta dan perawatan. Tapi, saya punya sebuah keluarga baru sekarang yang saya harus kenali lagi."

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber Daily Mail
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com