Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

38 Anggota Ikhwanul Muslimin Tewas di Penjara Mesir

Kompas.com - 19/08/2013, 03:54 WIB
Palupi Annisa Auliani

Penulis

Sumber Reuters
KAIRO, KOMPAS.com — Sekitar 38 anggota Ikhwanul Muslimin tewas di penjara Mesir, Minggu (18/8/2013). Pemerintah Mesir menyatakan setidaknya 830 orang tewas dalam "pembantaian" di Mesir sejak Rabu (14/8/2013). Hampir seluruh korban tewas adalah para demonstran pendukung Presiden terguling Mesir Muhammad Mursi.

Soal tewasnya 38 anggota Ikhwanul Muslimin di penjara, Kementerian Dalam Negeri Mesir berkilah mereka tewas setelah mencoba melarikan diri karena sebelumnya menyandera seorang perwira. Menurut pernyataan itu, para tahanan tersebut tewas "tercekik" gas air mata yang ditembakkan dalam upaya membebaskan perwira itu. Tiga sumber Reuters menyebutkan angka korban yang sama, 38 orang.

Versi lain disampaikan seorang sumber Reuters dari kalangan penegak hukum Mesir, para tahanan tersebut tewas karena sesak napas saat harus berdesakan di dalam van polisi yang membawa mereka ke penjara.

Dari 830 korban tewas berdasarkan versi Pemerintah Mesir, korban dari petugas keamanan tercatat 70 orang. Tragedi ini merupakan peristiwa politik paling berdarah di sejarah negara itu. Pembantaian bermula dari upaya paksa otoritas kemanan Mesir dengan dukungan kekuatan militer mengusir para demonstran yang terus menggelar aksi setelah Mursi yang terpilih sebagai Presiden dalam pemilu Juli 2012 digulingkan militer pada 3 Juli 2013.

Terpisah, Panglima Militer Mesir Jenderal Abdel Fattah Asisi menyerukan pada pendukung Mursi, "Ada ruang untuk semua orang Mesir." Namun dalam pemunculan publik pertamanya yang disiarkan langsung oleh televisi pemerintah, dia meminta pendukung Mursi meninjau ulang posisi nasional mereka. Asisi pun menyatakan kepada pendukung Mursi bahwa legitimasi adalah milik rakyat, diberikan kepada orang yang rakyat kehendaki, dan bisa dicabut kembali kapan pun rakyat inginkan.

Menyusul tragedi "Rabu berdarah", Kantor Berita MENA melaporkan 79 orang tewas dalam demonstrasi Sabtu (17/8/2013) dan 549 orang terluka. Sebelumnya, dikabarkan hanya satu orang tewas dalam unjuk rasa Sabtu yang disambut dengan tembakan penembak jitu militer Mesir.

Pembantaian oleh militer Mesir ini mengundang kritik keras, bahkan dari sekutu militer Mesir, Amerika Serikat dan Uni Eropa. Meski demikian Amerika tetap tak pernah menyebut tindakan militer menggulingkan Mursi sebagai kudeta. Sementara itu, negara-negara kaya di Timur Tengah, termasuk Arab Saudi, menyatakan dukungan terhadap Pemerintah Mesir, dengan dugaan mereka khawatir kemenangan kubu Mursi akan membawa kebangkitan gerakan Islam sampai ke negaranya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Sumber Reuters
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com