Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mundurnya Wapres ElBaradei Picu Pro dan Kontra

Kompas.com - 15/08/2013, 18:35 WIB
KAIRO, KOMPAS.com - Mundurnya Mohammed ElBaradei dari jabatan wakil presiden Mesir, menyusul bentrokan antara polisi dan pengunjuk rasa pro-Mursi, mengundang reaksi beragam dari berbagai kalangan di Mesir.

Gerakan oposisi akar rumput "Tamarod", yang berhasil menggerakkan jutaan rakyat Mesir bergerak menentang pemerintahan Mursi, mengecam keputusan ElBaradei itu.

"Mundurnya ElBaradei di saat-saat bersejarah ini merupakan tindakan tak bertanggung jawab. Kami berharap ElBaradei memainkan perannya mengklarifikasi situasi ini ke dunia internasional," kata Tamarod dalam pernyataannya.

"Dia juga bisa menyampaikan kepada dunia bahwa Mesir tengah melawan sebah organisasi teroris yang mengancam keamanan nasional," tambah Tamarod.

Sementara itu, mantan petinggi Ikhwanul Muslimin Tharwat al-Kharbawi menyebut mundurnya ElBaradei sebagai bentuk pengkhianatan terhadap Mesir.

Kritik Media

Sementara itu soerang jurnalis Mesir, Mustafa Bakri mengatakan pengunduran diri ElBaradei memang sudah diprediksi dan menilai mantan ketua IAEA itu gagal dalam tugasnya.

"ElBaradei tak peduli dengan keamanan Mesir. Posisinya lebih menunggu kepentingan Amerika di kawasan ini," ujar Bakri.

Bakri menilai, keputusan mundur ini membuat ElBaradei tak berbeda dengan kelompok yang menjadi musuh pemerintah.

Sedangkan koalisi oposisi Front Penyelamat Nasional (NSF) menyatakan keprihatinannya atas pengunduran diri ElBaradei.

Dukungan

Sementara itu, peraih hadiah Nobel perdamaian asal Yaman Tawakkol Karman lewat akun Twitternya mendukung keputusan mundur ElBaradei.

"Saya menelepon ElBaradei agar menarik dukungannya terhadap kudeta dan menuntut dikembalikannya demokrasi kepada rakyat," kata Tawakkol yang menyebut Mursi sebagai "Mandela-nya Dunia Arab".

Sementara itu wakil ketua Partai Al-Nur yang beraliran Salafi Nader Bakkar juga mendukung keputusan Baradei.

"Keputusan ElBaradei adalah langkah awal menuju jalur yang benar di saat negeri ini sangat membutuhkan rekonsiliasi nasional," ujar Bakkar.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Sumber Al Arabiya
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com