Pengunduran diri peraih Nobel ini terjadi tak lama setelah ratusan orang dikhawatirkan tewas setelah polisi membubarkan para pengunjuk rasa pendukung Muhammad Mursi.
"Saya merasa semakin sulit menanggung beban tanggung jawab atas keputusan yang tidak saya setujui dengan konsekuensi yang saya takutkan," kata ElBaradei.
ElBaradei menambahkan, hati nuraninya tak bisa menerima jatuhnya korban jiwa akibat bentrokan antara polisi dan pengunjuk rasa.
"Sayangnya, mereka yang mendapatkan keuntungan dari apa yang terjadi hari ini adalah mereka yang menyerukan kekerasan dan teror, kelompok ekstremis," tambah dia.
Mohamed ElBaradei dikenal sebagai tokoh oposisi Mesir yang menentang pemerintahan Muhammad Mursi.
Bersama sejumlah tokoh oposisi, Baradei kemudian kerap memotori aksi unjuk rasa anti-pemerintahan Mursi yang berujung pada penggulingan Mursi oleh militer pada 3 Juli lalu.
ElBaradei pernah dikabarkan ditunjuk menjadi presiden sementara Mesir pasca-tergulingnya Mursi.
Namun, dalam perkembangannya, ElBaradei kemudian diangkat menjadi wakil presiden urusan hubungan luar negeri.
Pembubaran para pendukung Mursi yang menduduki Lapangan Rabaa al-Adawiya dan Al-Nahda sejak 3 Juli lalu. Akibat pembubaran itu, bentrokan terjadi di Kairo dan sejumlah kota, dan dikhawatirkan menewaskan ratusan orang.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.