Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pasukan Keamanan Mesir Bubarkan Massa Pro Mursi

Kompas.com - 14/08/2013, 13:47 WIB
KAIRO, KOMPAS.com — Pasukan keamanan Mesir, Rabu (12/8/2013) pagi waktu setempat, mulai membersihkan sejumlah perkemahan para demonstran di Kairo yang menuntut agar presiden terguling Muhammad Mursi kembali ke tampuk kekuasaan.

Di perkemahan terbesar di Kairo timur laut, pasukan keamanan menembakkan gas air mata saat sejumlah helikopter polisi berputar-putar di udara dan kendaraan militer ditempatkan di dekat perkemahan itu.

Kantor berita pemerintah mengatakan, pasukan keamanan telah mulai melaksanakan rencana bertahap untuk membubarkan para demonstran, yang hampir pasti akan memperdalam gejolak politik di Mesir.

Seorang saksi bernama Ahshur Abid kepada kantor berita Reuters mengatakan, sebanyak 15 orang tewas saat operasi pembersihan itu dimulai. Ia mengatakan melihat mayat-mayat mereka di sebuah halaman rumah sakit di salah satu perkemahan.

Sementara pihak Ikhwanul Muslimin, sebagaimana dikutip CNN, mengatakan, pasukan keamanan Mesir telah menewaskan sedikitnya 120 orang saat mereka mulai membersihkan perkemahan para demonstran. Sebelumnya, Juru Bicara Ikhwanul, Gehad El-Haddad, dalam akun Twitter-nya menyebutkan bahwa 30 orang telah tewas.  "#Sejauh ini 30 tewas di Rabaa," kata El-Haddad di halaman Twitter-nya.

Namun, Kementerian Kesehatan Mesir mengatakan, tidak ada laporan kematian sejauh ini dalam tindakan tegas yang sedang dilakukan aparat keamanan itu.

Lebih dari 300 orang telah tewas dalam kekerasan politik sejak tentara menggulingkan Mursi 3 Juli lalu. Jumlah itu termasuk puluhan pendukung Mursi yang dibunuh oleh pasukan keamanan dalam dua insiden terpisah sebelumnya.

Mursi menjadi pemimpin Mesir pertama yang dipilih secara bebas pada Juni 2012. Namun, ia gagal mengatasi kelesuan ekonomi yang kian mendalam dan mencemaskan banyak rakyat Mesir dengan usahanya yang tampak benderang untuk menerapkan hukum Islam yang ketat.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber Reuters
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com