Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Buruh Pabrik Mobil Setuju Gaji Dibekukan Tiga Tahun

Kompas.com - 14/08/2013, 08:04 WIB
Harry Bhaskara

Penulis

ADELAIDE, KOMPAS.com - Para buruh Holden telah menyetujui untuk membekukan gaji mereka selama tiga tahun ke depan demi menyelematkan pabrik mobil tempat mereka bekerja.

Sekitar 1.700 buruh pabrik mobil Holden di Adelaide, ibukota negara bagian Australia Selatan, memberikan suara setuju Selasa (13/8/13) malam, demikian dilaporkan suratkabar The Advertiser pada hari yang sama.

“Sederhana saja, kalau kita tidak setuju, tidak ada pekerjaan tahun 2016,” tutur seorang pekerja sesudah memberikan suaranya sambil menambahkan ia tetap tidak yakin apakah pabrik ini akan langgeng.

Sebelumnya dilaporkan bahwa pabrik itu kemungkinan besar harus ditutup tahun 2016 karena persaingan global yang keras. Namun persetujuan buruh itu diharapkan akan menyelematkan pabrik walaupun nasib jangka panjangnya masih tergantung pada hasil pemilu yang akan diadakan pada tanggal 7 September. Bila Partai Buruh memenangi pemilu, nasib pabrik Holden tampaknya akan lebih cerah karena Perdana Menteri Kevin Rudd telah membuat komitmen untuk membantu pabrik itu.

Bila pihak Koalisi yang menang nasib pabrik ini belum jelas karena Tony Abbott menuntut agar Holden harus mampu mengekspor mobilnya padahal nilai dollar Australia yang tinggi akan menyulitkan hal ini.

Koresponden Kompas.com di Australia, Harry Bhaskara, melaporkan, pengambilan suara belum lengkap sebelum 1.000 buruh pabrik mesin Holden di negara bagian Victoria memberikan suaranya dalam tiga hari ini walaupun mereka tidak diwajibkan memberikan suara.

Pabrik Holden yang juga dimiliki oleh General Motors harus mulai mempersiapkan mobil-mobil model baru akhir tahun ini agar tetap hidup. Persetujuan kerja baru dengan para buruh akan mulai berlaku bulan November asalkan Holden bersedia mengucurkan satu miliar dollar atau setara Rp 10 trilun untuk membuat dua model baru dalam sepuluh tahun ke depan.

Pada Maret tahun lalu Holden mengumumkan bahwa pabriknya akan langgeng sampai tahun 2022 ketika menerima suntikan dana dari pemerintah sebesar 275 juta dollar atau sekitar Rp 2,75 triliun. Tapi Holden berencana meminta bantuan dana lagi dengan alasan situasi sudah berubah. Dana yang dibutuhkan setidaknya sama dengan bantuan sebelumnya yakni Rp 2,75 triliun yang berarti separoh dari pembuatan kedua model baru tersebut akan dibiayai oleh pembayar pajak.  

Ketua dan Direktur Eksekutif Holden Max Devereux sendiri yang berdiri di depan karyawan dan mendorong mereka untuk memberikan persetujuan mereka sebelum pengambilan suara. Hal ini dilakukannya seminggu sesudah ia memberikan penjelasan melalui surat kepada 1.700 buruh pabriknya.

Holden mulai memproduksi mobil tahun 1948 dan sudah menghasilkan sekitar 6.3 juta mobil yang dijual di Australia maupun di ekspor ke berbagai negara termasuk Indonesia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com