Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Derita Itu Bernama Hawa Panas

Kompas.com - 12/08/2013, 19:45 WIB
Josephus Primus

Penulis

KOMPAS.com — Wang Jing, perempuan asal Chongqing, China, punya dua problem besar dalam hidupnya kini. Pertama, hawa panas di tempat tinggalnya menyentuh angka 42 derajat celsius. Jadi, terbayang kalau hawa panas jadi musuh bebuyutannya kala tinggal di apartemen sewaannya.

Kedua, Wang Jing, tulis Xinhua pada Senin (12/8/2013), cuma bekerja sebagai penjual mesin pendingin udara (AC) di kotanya. Dengan gaji bulanan sekitar 1.000 yuan atau setara dengan 158 dollar AS, Wang Jing tak mampu membeli AC kapasitas kecil sekalipun. Harga AC di kawasan itu memang rata-rata setara dengan gaji bulanan Wang Jing.

Sepertiga dari gaji Wang Jing habis untuk membayar sewa apartemen. Selebihnya, dipakai untuk biaya hidup seperti makan dan sebagainya.

Siram lantai

Ada warga Chongking yang menggunakan idenya menyikapi hawa panas itu. Ia sama sekali tak menutup jendela apartemennya seharian. "Sedikit membantu," aku warga bermarga Yang.

Ada pula warga yang memilih tidur di balkon apartemen. "Lumayan, bisa mendapat tiupan angin ketimbang 'terpanggang' di dalam kamar," tutur salah seorang tetangga Wang Jing.

Trik Wang Jing lain lagi. Ia malahan menyiram lantai apartemennya dengan air demi mendapat kesejukan. Usaha sederhana Wang Jing akhirnya berhenti lantaran tetangga di bawah lantai persis mengeluh karena air siraman lantai itu membocori kamarnya.

Cukuplah sudah kalau derita Wang Jing adalah terpaan hawa panas. Lengkap pula dengan ketiadaan dana untuk membeli mesin AC.

Kawasan tengah dan timur China saat ini terlanda suhu udara panas rerata 39 hingga 43 derajat celsius pada awal musim panas ini. Hawa panas di Chongqing saat ini adalah yang paling panas sejak 61 tahun silam.

Selain China, suhu udara di atas 40 derajat celsius juga dialami warga Jepang. Tercatat, lantaran kepanasan, ada sembilan warga meninggal dunia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com