Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

India Luncurkan Kapal Induk Bikinan Sendiri

Kompas.com - 12/08/2013, 15:53 WIB
KOCHI, KOMPAS.com — India, Senin (12/8/2013), meluncurkan kapal induk bikinan sendiri yang pertama. Saat kapal bernama INS Vikrant itu beroperasi penuh tahun 2018, India akan menjadi negara kelima yang telah merancang dan membangun kapal induk sendiri. Saat itu India akan bergabung dengan klub elite yang meliputi Inggris, Perancis, Rusia, dan Amerika Serikat, serta China yang tahun lalu telah masuk klub itu.

"Ini sebuah tonggak yang luar biasa," kata Menteri Pertahanan India AK Antony saat ia berdiri di depan lambung raksasa warna abu-abu kapal itu pada upacara di kota Kochi di India selatan. "Ini hanya menandai langkah pertama dalam perjalanan panjang, tetapi pada saat yang sama ini merupakan langkah penting."

Kapal tersebut, yang akan dilengkapi persenjataan dan mesin dan kemudian diuji selama empat tahun ke depan, merupakan kemajuan besar bagi sebuah negara yang bersaing untuk merebut pengaruh di Asia, kata para analis. "Kapal tersebut akan dikerahkan di wilayah Samudra Hindia di mana kepentingan komersial dan ekonomi dunia menyatu. Kemampuan India sangat mirip dengan China," kata Rahul Bedi, ahli pertahanan untuk IHS Jane’s Defence Weekly, kepada kantor berita AFP.

Sabtu lalu, India mengumumkan, kapal selam nuklir pertama buatan negara itu sudah siap untuk uji coba, sebuah langkah penting sebelum kapal selam itu sepenuhnya beroperasi.

Perdana Menteri India Manmohan Singh menyebut hal itu sebagai "langkah raksasa" bagi bangsa India.

New Delhi menghabiskan puluhan miliar dollar untuk meningkatkan perangkat keras militer yang umumnya buatan era-Soviet.

Keberhasilan dalam rudal jarak jauh dan program angkatan laut itu telah dipacu oleh sejumlah kegagalan yang mahal dalam mengembangkan pesawat sendiri dan persenjataan berbasis darat lainnya, yang membuat negara itu sangat tergantung pada impor. INS Vikrant telat dua tahun dari jadwal setelah sejumlah masalah terkait sumber baja khusus dari Rusia, penundaan sejumlah peralatan penting, bahkan kecelakaan lalu lintas di mana generator diesel penting rusak.

Secara keseluruhan, India tertinggal jauh di belakang China dalam kemampuan pertahanan, kata para analis. China telah memenangi persaingan regional dalam lomba mengembangkan kapal induk yang diproduksi di dalam negeri. Kapal induk pertama China, Liaoning, yang dulu dibeli dari Ukraina, mulai beroperasi pada September lalu. Beijing dilaporkan sedang berencana untuk membangun atau membuat sebuah kapal yang lebih besar lagi di masa depan. Majalah Jane menyatakan awal bulan ini bahwa majalah itu melihat sejumlah bukti China mungkin akan membangun kapal induk pertamanya di fasilitas pembuatan kapal di dekat Shanghai.

India telah memiliki sebuah kapal induk yang beroperasi, sebuah kapal buatan Inggris berusia 60 tahun yang diperoleh India tahun 1987 dan berganti nama menjadi INS Viraat. Namun, kapal itu akan dihapus dalam beberapa tahun mendatang. Sekutu India, yaitu Rusia, juga berencana akan menyerahkan kapal induk ketiga, INS Vikramaditya, akhir tahun ini setelah perselisihan sengit menyangkut kenaikan biaya dan beberapa kali penundaan pengiriman untuk kapal perang era Soviet yang telah diperbarui itu.

INS Vikrant, yang berarti "berani" dalam bahasa Hindi, berbobot 40.000 ton dan akan membawa sejumlah jet tempur MiG-29 buatan Rusia serta sejumlah pesawat ringan lainnya.

"Peran utamanya hanya akan mempertahankan armada angkatan laut kami dan itu tidak akan digunakan untuk serangan darat," kata pensiunan Laksamana Muda K Raja Menon kepada AFP. "Ini sebuah kapal induk pertahanan sehingga kapal itu akan menyerang platform yang datang untuk menyerang armada (angkatan laut) kami ... tanpa pertahanan udara, armada kami tidak bisa bertahan hidup," kata Menon.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com