Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Presiden Obama Janjikan Transparansi Sistem Pengawasan

Kompas.com - 10/08/2013, 03:40 WIB
WASHINGTON DC, KOMPAS.com - Presiden Amerika Serikat Barack Obama, Jumat (9/8/2013), mengatakan segera memperbaiki sistem pengawasan negeri itu dan akan menciptakan lebih banyak transparansi.

Obama juga menegaskan dia tidak memiliki kepentingan apapun dalam mengawasi warga biasa setelah sebuah kehebohan terkait pengawasan komunikasi warga yang dilakukan pemerintah.

Beberapa pekan setelah Edward Snowden membocorkan pengawasan intelijen AS, Obama bersikukuh tak ada pelanggaran apapun terkait pengawasan itu.

Meski demikian, Obama merasa perlu menjelaskan kembali masalah ini sehubungan dengan keprihatinan warga yang terus meningkat.

"Semua langkah ini dirancang untuk memastikan bahwa warga Amerika bisa memercayai keputusan yang diambil ini sejalan dengan kepentingan dan nilai-nilai AS," kata Obama dalam sebuah jumpa pers di Washington DC.

"Dan bagi Anda di seluruh dunia, saya ingin menjelaskan sekali lagi bahwa AS tidak berkepentingan memata-matai kegiatan warga biasa," ujar dia.

Obama menambahkan, dia akan meminta kongres untuk mengamandemen salah satu bagian paling kontroversial dalam undang-undang Patriot yang diterbitkan setelah serangan 11 September 2001.

Dalam pasal 215 undang-undang itu tertulis bahwa pemerintah memiliki hak untuk mengakses telepon atau alat komunikasi lain warga negaranya.

Obama juga menyerukan digelarnya debat di pengadilan terkait izin penyadapan yang dilakukan hanya berdasarkan permintaan pemerintah tanpa mempertimbangkan pendapat institusi lain.

Dalam pernyataannya itu, Obama juga menyatakan keprihatinanya soal citra AS yang buruk di dunia internasional akibat skandal penyadapan ini.

"Kepemimpinan AS di dunia sangat tergantung dari contoh demokrasi dan keterbukaan yang dilakukan Amerika," Obama menegaskan.

Kontroversi muncul di AS setelah Edward Snowden mengungkap rincian pengawasan komunikasi yang dilakukan pemerintah AS di hampir semua sudut kehidupan warga negeri itu.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com