Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Menlu AS dan Rusia Gelar Pembicaraan di Washington

Kompas.com - 10/08/2013, 01:06 WIB

WASHINGTON DC, KOMPAS.com - Menteri Pertahanan dan Menteri Luar Negeri Rusia dan Amerika Serikat memulai pertemuan di Washington DC, Jumat (9/8/2013).

Saat membuka pertemuan, Menteri Luar Negeri AS, John Kerry, mengatakan hubungan kedua negara merupakan campuran antara kepentingan bersama dan pada saat bersamaan muncul kepentingan yang bertentangan.

"Kami berdua mengetahui bahwa diplomasi seperti bermain hoki dan kadang terjadi tabrakan," tutur Kerry yang didampingi Menlu Rusia, Sergei Lavrov, kepada para wartawan.

Pertemuan tingkat menteri ini berlangsung dua hari setelah Presdien Barack Obama membatalkan pertemuan dengan Presiden Vladimir Putin yang rencananya berlangsung September mendatang.

Hubungan kedua negara memburuk setelah mantan pembocor rahasia intelijen AS, Edward Snowden mendapat suaka sementara di Rusia.

Bagaimanapun alasan pembatalan pertemuan Obama tidak dikaitkan secara langsung dengan kasus Snowden namun karena 'tidak ada kemajuan dalam agenda bilateral keduanya.

Berbagai masalah

Pertemuan Menteri Luar Negeri dan Menteri Pertahanan kedua negara akan membahas berbagai isu, termasuk krisis Suriah, Iran, dan Afganistan.

Menurut Menlu Rusia, Sergei Lavrov, Rusia dan Amerika Serikat harus bekerja sama untuk menangani masalah-masalah yang mempengaruhi seluruh dunia.

"Kami bersatu karena tanggung jawab bersama. Kami harus mencegah destabilisasi situasi global kami haris mencegah penyebaran senjata pemusnah massal."

"Tentu saja kami memiliki perbedaan. Kami akan meneruskan masalah-masalah yang tidak kami sepakati dengan tenang dan terus terang," tambah Lavrov.

Rusia merupakan pendukung utama Presiden Suriah, Bashar al-Assad, yang menghadapi perlawanan kelompok pemberontak, yang mendapat bantuan dari negara-negara Barat dan negara Arab yang didominasi umat Sunni.

PBB memperkirakan korban tewas akibat konflik bersenjata Suriah mencapai setidaknya 100.000 jiwa dan belum ada tanda-tanda konflik yang sudah berlangsung dua tahun lebih itu akan berakhir.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com