Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tersangka Anggota Hezbollah Disiksa Agen Israel di Nigeria

Kompas.com - 06/08/2013, 02:50 WIB
ABUJA, KOMPAS.com — Dua warga Lebanon yang diduga sebagai anggota Hezbollah, Senin (5/8/2013), diadili di Nigeria terkait tuduhan terorisme.

Dalam sidang tersebut, kedua warga Lebanon itu mengatakan, mereka disiksa agen-agen intelijen Israel setelah ditangkap.

Mustafa Fawaz, Abdallah Thahini, dan Talal Ahmad Roda ditangkap Mei lalu setelah mereka diketahui menyembunyikan sejumlah senjata api di kediaman mereka di kota Kano, wilayah utara Nigeria.

Mereka dituduh merencanakan serangan terhadap kepentingan Barat dan Israel di Nigeria. Mereka telah membantah tuduhan tersebut.

Dalam pernyataannya di pengadilan, Fawaz mengatakan, setelah dia ditangkap di Abuja, seorang polisi mengatakan "beberapa kawan Eropa" ingin menanyakan sejumlah pertanyaan kepada dia.

"Saya dibawa ke ruang interogasi di mana saya bertemu dengan para agen Mossad," kata Fawaz menjawab pertanyaan kuasa hukumnya di dalam sidang.

Fawaz memaparkan, salah satu orang di dalam ruang interogasi itu memperkenalkan diri sebagai agen Israel. Dia menambahkan, orang-orang Israel itu sangat kasar dan kejam.

"Mereka memborgol tangan saya ke belakang punggung selama beberapa hari. Saya hampir pingsan karena mereka melarang saya tidur selama beberapa hari," tambah Fawaz sambil membantah dirinya adalah anggota Hezbollah.

"Mereka menanyakan soal senjata di Abuja. Mereka bertanya apakah saya diperintahkan melakukan sebuah operasi di Nigeria atau di tempat lain di dunia," tambah dia.

"Selama 14 hari interogasi, saya diperiksa enam orang agen Mossad dan satu pria kulit putih bertopeng," lanjut Fawaz.

"Saya diinterogasi dalam bahasa Arab. Saya minta agar mereka menanyai saya menggunakan bahasa Inggris, namun mereka menolak. Sebagian besar dari mereka tak bisa berbahasa Inggris. Mereka bukan orang Eropa, mereka orang Israel," ujar Fawaz sambil menambahkan tak ada seorang pun petugas Nigeria dalam proses interogasi itu.

"Mereka menanyai keterkaitan saya dengan Hezbollah, namun mereka berkonsentrasi ke Lebanon. Mereka menanyai saya soal persenjataan di Lebanon selatan atau apakah saya mengenal orang-orang yang dilatih Hezbollah," papar dia.

Pengakuan serupa soal kerasnya interogasi Israel, juga disampaikan Abdallah Thahini di hadapan hakim. Dia juga menambahkan dirinya sudah tak memiliki kaitan dengan Hezbollah.

Thahini mengatakan, sangat mudah mengenali mereka sebagai orang Israel dari logat dan cara mereka memperkenalkan diri.

"Mereka mengatakan 'kita bertetangga'," kata Thahini.

Ketiga tersangka itu memiliki sebuah toko serba ada dan sebuah taman bermain di Abuja, Nigeria. Namun, bisnis ketiga orang Lebanon itu tutup setelah mereka dibekuk.

Di Nigeria tinggal warga Lebanon dalam jumlah yang cukup banyak, termasuk di kawasan utara Nigeria yang ditinggali sebagian besar pemeluk Islam negeri itu.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com