Departemen luar negeri di Washington mengatakan perpanjangan penutupan ini sebagai "bagian dari kehati-hatian", dan bukan sebuah reaksi atas ancaman baru.
Tetapi misi diplomatik AS di Aljazair, Kabul dan Baghdad akan dibuka kembali Senin (05/08), jelas Washington.
Sementara perwakilan diplomatik di Abu Dhabi, Amman, Kairo, Riyadh, Dhahran, Jeddah, Doha, Dubai, Kuwait, Manama, Muscat, Sanaa dan Tripoli akan tetap tutup hingga Sabtu mendatang.
Departemen luar negeri AS juga menambahkan bahwa misi AS di Afrika di Antananarivo, Bujumbura, Djibouti, Khartoum, Kigali dan Tanjung Louis masuk dalam daftar kedutaan yang ditutup sepanjang pekan ini.
Sebuah larangan bepergian global juga dikeluarkan hingga akhir Agustus.
Deplu AS menyebut adanya potensi serangan Al Qaeda terutama di kawasan Timur Tengah dan Afrika Utara.
Penutupan kedutaan dan larangan bepergian ini keluar setelah AS dilaporkan berhasil menyadap pesan-pesan Al Qaeda.
Disebutkan bahwa tokoh senior Al Qaeda tengah membicarakan tentang sebuah rencana penyerangan terhadap satu kedutaan.
Rencana Serangan
Merujuk pada kawasan Timur Tengah, Deplu AS mengatakan, "Informasi terbaru menyebut bahwa Al Qaeda dan organisasi afiliasinya melanjutkan rencana untuk melakukan serangan terorisme di kawasan dan sekitarnya, dan mereka mungkin melakukan serangan pada periode diantara sekarang dan akhir Agustus."
Dalam pernyataan tersebut juga meminta warga AS untuk berhati-hati, atas "potensi serangan teroris ke sistem transportasi umum dan infrastuktur pariwisata lainnya."
Seorang pejabat AS mengatakan ancaman ini mungkin terkait dengan bulan suci Ramadhan bagi kaum Muslim yang akan berakhir pekan ini.
Sejumlah negara Eropa, termasuk Inggris, juga telah menutup sementara misi diplomatik di Yaman. Kementerian Luar Negeri Inggris mengatakan kedutaan di Sanaa akan tetap tutup hingga Selasa besok.
Dalam pernyataan resmi di situs Kemenlu Inggris juga menyarankan semua warga negara mereka yang berada di Yaman untuk segera meninggalkan negara tersebut. Disebutkan bahwa "ada ancaman besar terorisme di Yaman" dan "ancaman penculikan yang sangat tinggi oleh kelompok suku bersenjata, kriminal dan teroris."
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.