Lantaran itulah, menurut UNEP, China menanggung risiko tekanan terhadap kualitas lingkungan hidupnya. Menurut warta Xinhua (3/8/2013), UNEP mempublikasikan hal ini dalam laporannya bertajuk Efisiensi Sumber Daya Alam: Sebuah Tinjauan Ekonomi China, sebelum pertemuan internasional yang dihelat di Ordos, kawasan Otonomi Mongolia.
China, menurut UNEP, mengkonsumsi dalam jumlah terbanyak bijih besi, bahan bakar minyak (BBM) berbahan dasar fosil dan biomassa. "Konsumsi domestik bahan mentah China bahkan
empat kali lebih besar ketimbang Amerika Serikat,"kata UNEP.
Sejak 1970 sampai dengan 2008, konsumsi bahan mentah per kapita di China naik dari sepertiga ke satu setengah kali ketimbang rata-rata global.
Lebih lanjut, UNEP mengatakan
pemicu meningkatnya konsumsi itu adalah pembangunan yang pesat di bidang infrastruktur dan industri. Di kawasan, tingkat konsumsi bahan mentah pada level ini bahkan lebih tinggi dua kali.