Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 01/08/2013, 16:00 WIB
SANAA, KOMPAS.com — Serangan pesawat tanpa awak alias drone Amerika Serikat di Yaman, Kamis (1/8/2013), menewaskan empat orang tersangka anggota Al Qaeda.

Demikian pejabat keamanan Yaman mengomentari serangan ketiga dalam lima hari terakhir itu, yang terjadi menjelang kunjungan Presiden Abdurabuh Mansur Hadi ke Gedung Putih.

Pertemuan antara Presiden Mansur Hadi dan Barack Obama direncanakan digelar pada Kamis malam di Washingtion DC dan kemungkinan besar akan membahas operasi memberantas Al Qaeda Semenanjung Arab (AQAP) yang didukung AS.

Di mata Washington, AQAP —yang adalah penggabungan antara kelompok militan Yaman dan Arab Saudi— merupakan kelompok teroris paling aktif dan berbahaya di dunia.

Serangan drone terbaru ini terjadi di Provinsi Hadramaut di wilayah tenggara Yaman. Aparat keamanan Yaman mengatakan, di provinsi ini AQAP kerap melakukan serangan terhadap anggota aparat keamanan.

"Pesawat tanpa awak menyerang sebuah kendaraan milik Al Qaeda di kawasan Wadi Ser. Serangan itu menghancurkan mobil dan menewaskan empat anggota Al Qaeda," ujar seorang pejabat keamanan Yaman yang tak ingin disebutkan namanya.

Serangan itu merupakan serangan drone ketiga dalam lima hari terakhir yang menargetkan anggota Al Qaeda di Yaman.

Pada Selasa (30/7/2013), serangan drone AS menewaskan tiga terduga anggota Al Qaeda di Provinsi Shabwa, wilayah selatan Yaman. Sebelumnya, pada Sabtu (27/7/2013), serangan drone menewaskan enam anggota Al-Qaeda di pegunungan Mahfad, Provinsi Abyan.

Amerika Serikat, sebagai satu-satunya negara yang mengoperasikan drone di kawasan semenanjung Arab, telah meningkatkan penggunaan drone untuk menghantam target-target Al Qaeda di Yaman dalam dua tahun terakhir.

Sepanjang 2012, serangan drone AS di Yaman meningkat tiga kali lipat mencapai 53 serangan, dari hanya 18 serangan pada 2011. Demikian data yang dihimpun lembaga think-tank, New America Foundation.

AQAP terus aktif di selatan dan timur Yaman meski serangan besar-besaran yang digelar angkatan darat Yaman pada musim panas 2012 berhasil menguasai sebagian besar kota-kota di provinsi Abyan, yang sebelumnya dikuasai AQAP.

AQAP menggunakan kesempatan saat pemerintahan pusat Yaman tengah lemah akibat unjuk rasa menggulingkan Presiden Ali Abdullah Saleh pada 2011.

Saat itu, AQAP berhasil menguasai daerah yang sangat luas di kawasan selatan dan timur negeri itu.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Sumber
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com