Peningkatan jumlah korban ini terkait dengan semakin bertambahnya frekuensi serangan Taliban dan pertempuran antara pasukan pemerintah dan pemberontak.
Peningkatan jumlah korban warga sipil ini memunculkan pertanyaan soal kemampuan pasukan keamanan Afganistan melindungi rakyatnya saat seluruh pasukan NATO ditarik pada akhir tahun depan.
Misi Bantuan PBB untuk Afganistan (UNAMA) mengatakan, sebanyak 1.319 warga sipil tewas dan 2.533 orang lainnya terluka akibat perang mulai 1 Januari hingga 30 Juni 2013.
UNAMA menambahkan, dari angka itu terdapat 14 persen kenaikan jumlah korban tewas dan 28 persen kenaikan korban luka.
Lebih lanjut UNAMA menambahkan, sebanyak 74 persen dari seluruh korban perang itu diakibatkan kelompok pemberontak, sembilan persen oleh pasukan pemerintah, dan 12 persen akibat baku tembak kedua pihak.
"Lalu sekitar empat atau lima persen korban sipil disebabkan bahan peledak sisa-sisa perang," tambah UNAMA.
Serangan bom pemberontak masih menjadi penyebab tertinggi korban warga sipil, tetapi jumlah korban akibat baku tembak pasukan Afganistan dan pemberontak juga terus bertambah.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.