Delapan gerbong kereta keluar dari lintasan dan membentur dinding beton, sekitar 4 kilometer dari Santiago de Compostela di barat laut Spanyol. Seorang perempuan berkewarganegaraan Amerika meninggal di rumah sakit, Minggu (28/7/2013), menjadi korban tewas ke-79 dari kecelakaan itu. Dalam kecelakaan ini, sembilan warga negara asing tewas.
Di persidangan, Minggu (28/7/2013), Garzon mengakui kehilangan konsentrasi saat mengemudikan kereta itu. Kepada hakim, dia mengaku sempat bingung dengan rute di mana kereta yang dikendalikannya berada.
"Dia percaya ia berada di rute lain ketika mulai memperlambat kereta dan itu sudah terlambat untuk mengendalikan kereta," tulis media lokal El Pais.Sebelum kecelakaan, sinyal peringatan untuk memperlambat laju kereta sudah dikirim ke Garzon, empat menit dari waktu tiba di lokasi kecelakaan. Informasi tersebut disampaikan oleh Presiden Adif, operator rel kereta api di negara bagian tersebut.
Perusahaan ini pun berjanji akan memeriksa semua jalur dan jaringan sistem keamanan, menyusul kecelakaan tersebut.
"Ini adalah tindakan pencegahan. Setelah apa yang terjadi, protokol adalah untuk meninjau semua sistem untuk mengonfirmasi bahwa semuanya bekerja dengan benar," ujar pernyataan dari perusahaan tersebut.Kereta kecepatan tinggi menggunakan dua jalur di rute ini dengan masih menggunakan sistem keamanan konvensional. Pada sistem yang lebih modern, kecepatan kereta akan otomatis dikurangi ketika melaju terlalu cepat melampaui batas maksimal yang diizinkan. Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.