Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Anggota Parlemen Pakistan Mulai Pemilihan Presiden

Kompas.com - 30/07/2013, 13:47 WIB
ISLAMABAD, KOMPAS.com — Para anggota parlemen Pakistan, Selasa (29/7/2013), memulai proses pemungutan suara untuk memiliki presiden baru negeri itu, menandai akhir pemerintahan Asif Ali Zardari yang partainya kalah dalam pemilu Mei lalu.

Seorang pejabat Komisi Pemilu Pakistan mengatakan para anggota senat, dewan nasional, dan empat dewan provinsi sudah mulai memberikan suara mereka untuk memilih presiden baru.

Mamnoon Hussain, seorang pengusaha asal kota Karachi dan sekutu dekat PM Nawaz Sharif, merupakan kandidat terkuat untuk menduduki kursi presiden.

Selain itu, Hussain adalah kader lama Partai Pakistan Muslim League-N (PML-N) yang saat ini berkuasa.

Partai Rakyat Pakistan (PPP), yang dipimpin Asif Ali Zardari, menyatakan memboikot pemilihan presiden ini, setelah menganggap tidak diajak berkonsultasi soal tanggal pemilihan.
Dengan absennya PPP maka hampir pasti kandidat partai pimpinan Nawaz Sharif akan keluar sebagai pemenang.

Sosok Hussain yang rendah hati dan loyal kepada Nawz Sharif akan semakin meneguhkan kekuasaan perdana menteri. Hal ini berbeda dengan masa pemerintahan Asif Ali Zardari.

Sosok Mamnoon Hussain pertama kali menarik Nawaz Sharif pada 1999 saat menjabat sebagai presiden Kamar Dagang dan Industri Karachi (KCCI) dan kemudian menjadi Gubernur Provinsi Sindh.

"Dia tak memiliki afiliasi politik hingga 1999. Namun, perilakunya yang sopan dan kemampuan profesionalnya yang hebat membuat Nawaz Sharif tertarik dan menjadikannya gubernur Sindh," kata Presiden KCCI, Azhar Haroon.

Dalam pemilihan presiden ini terdapat dua kandidat yaitu Mamnoon Hussein dan pensiunan hakim tinggi Wajihuddin Ahmed yang diusung partai terbesar ketiga yang dipimpin mantan atlet kriket, Imran Khan.

Pemilihan dimulai pada 12.00 WIB dan berakhir sekitar pukul 15.00. Hasil pemilihan presiden ini diharapkan sudah dapat diketahui pada Selasa malam.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com