Para korban kekejian tentara Jepang itu tergapung dalam kelompok Lila Filipina. Organisasi ini terdiri dari sekitar 200 orang korban hidup. Dari jumlah itu, sudah 73 orang yang meninggal
dunia pada usia di kisaran 80 tahun.
Menurut Direktur Lila Filipina Rechilda Extremadura, Jepang tidak pernah meminta maaf atas kekejian memperbudak perempuan Filipina. "Padahal, trauma kekejian itu masih membekas dalam benak para korban,"katanya.
Kini, Jepang tengah merundingkan dengan Filipina soal kerja sama militer. Kerja sama itu pun melibatkan Amerika Serikat. "Pembicaraan ini kami duga akan memunculkan generasi baru budak seks,"kecam pengunjuk rasa.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.