Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pasangan Belanda yang Diculik di Yaman Terancam Dieksekusi

Kompas.com - 16/07/2013, 23:04 WIB
AMSTERDAM, KOMPAS.com — Pasangan Belanda yang diculik di Yaman, lewat sebuah video yang diunggah pada Selasa (16/7/2013), memohon kepada Pemerintah Belanda untuk segera membebaskan mereka.

Kedua orang ini juga mengatakan bahwa para penculik mengancam akan mengeksekusi keduanya dalam waktu 10 hari.

Tampak dalam kondisi sehat, jurnalis Judith Spiegel dan pasangannya Boudewijn Berendsen yang diculik sebulan lalu muncul dalam sebuah video berdurasi satu setengah menit di situs YouTube dan Facebook.

"Kami diculik di Yaman sebulan lalu dan kami kini dalam masalah besar," kata Judith yang duduk berdampingan dengan Berendsen dalam video tertanggal 13 Juni itu.

"Kami sudah berbicara dengan dubes Belanda dan mengatakan kondisi kami, namun hingga kini tak ada perkembangan," kata Judith.

"Orang-orang ini bersenjata. Jika solusi tak diperoleh dalam waktu 10 hari, mereka akan menembak kami," ujar Judith dengan suara tercekat.

"Keluarga, media, warga Belanda, lakukan sesuatu. Kami harus keluar dari sini. Jika kami tak mati dalam 10 hari, kami juga tak akan pernah bisa keluar dari sini," tambah Judith yang tak bisa menahan air mata.

Sejumlah media Belanda mengabarkan bahwa Judith adalah wartawan yang berbasis di ibu kota Yaman, Sana'a. Selama ini Judith bekerja untuk sejumlah media Belanda seperti lembaga penyiaran publik NOS dan harian ekonomi NRC Handelsblad.

Sementara itu, Berendsen bekerja di bidang asuransi.

Selain itu, Judith dan pasangannya ini mengajar di Universitas Internasional Lebanon di Sana'a. Kepolisian Yaman membenarkan keduanya hilang pada 15 Juni lalu. Media setempat melaporkan, keduanya diculik dari kediaman mereka di kawasan Hadda, Sana'a.

Menteri Luar Negeri Belanda Frans Timmerman mengatakan, pemerintah negeri itu memberi perhatian penuh terhadap kasus penculikan ini.

"Namun saya harus katakan bahwa membicarakan masalah ini secara terbuka sering kali tidak menghasilkan solusi terbaik," ujar Timmerman lewat akun Facebook-nya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com