Dalam kesempatan itu, Iran menganggap perilaku AS juga terkait hubungan Iran dengan negara-negara Barat. Dalam konteks itu, imbuh Araqchi, AS pun terlibat di dalamnya, apalagi saat Iran kini memiliki pemimpin baru, Presiden Hassan Rohani.
Menurut Iran, sektor energi dan finansial tengah menjalani sanksi intensif dari AS dan sekutu-sekutunya. Negara-negara itu masih belum yakin kalau program nuklir Iran ditujukan untuk kepentingan sosial, bukan untuk hal lain.
Sementara, sosok Rohani juga memunculkan harapan bagi Iran untuk menjalin relasi lebih baik dengan dunia Barat. Pasalnya, Rohani yang memenangi 50,71 persen suara pada 14 Juni 2013 terbilang tokoh moderat. Pada Agustus mendatang, Rohani resmi menggantikan pendahulunya Presiden Mahmoud Ahmadinejad yang sudah memerintah Iran selama delapan tahun.