Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Diplomat Iran Dibebaskan dengan Jaminan

Kompas.com - 15/07/2013, 11:45 WIB
NEW YORK, KOMPAS.com — Seorang diplomat senior Iran yang menjadi bagian kaum reformis Iran dibebaskan dengan uang jaminan dari sebuah penjara di Teheran, Minggu (14/7/2013), setelah ditahan selama empat bulan. Demikian kata sejumlah sumber yang dekat dengan kasus itu.

Diplomat itu, Bagher Asadi, yang telah menjadi diplomat senior misi Iran di PBB di New York dan baru-baru ini menjadi direktur sekretariat kelompok negara berkembang D8 di Istanbul, ditangkap pertengahan Maret di ibu kota Iran. Demikian kata sejumlah sumber kepada kantor berita Reuters pada April. Sumber-sumber yang sama, yang berbicara kepada Reuters dengan syarat nama-namanya tidak boleh diungkapkan, mengatakan bahwa laporan media Iran yang dipublikasikan Minggu tentang pembebasan Asadi benar adanya.

Mereka mengatakan bahwa masih belum jelas mengapa Asadi ditangkap dan apa status kasus terhadap dirinya. Sumber-sumber itu mengatakan, mereka ragu pembebasan Asadi mencerminkan langkah Pemerintah Iran untuk melonggarkan yang oleh para analis dan diplomat Barat gambarkan sebagai tindakan keras terhadap para pembangkang Iran menjelang pemilihan presiden Juni lalu.

Misi PBB Teheran merespons permintaan dari kantor berita Reuters dengan merujuk ke laporan pembebasan Asadi yang disiarkan kantor berita mahasiswa Iran, ISNA.

Diplomat berusia 61 tahun itu ditahan di Penjara Evin, sebuah penjara terkenal di Teheran, di dalam sel isolasi selama berbulan-bulan dan tanpa akses ke pengacara. Demikian kata sumber-sumber itu kepada Reuters.

Kaum reformis Iran tersingkir setelah Mahmoud Ahmadinejad, mantan wali kota konservatif Teheran, memenangkan pemilu presiden tahun 2005. Ahmadinejad menggantikan tokoh reformis Mohammad Khatami. Ahmadinejad akan segera turun dari tampuk kekuasaan. Hassan Rohani, seorang pragmatis yang konservatif secara luas dilihat relatif moderat, telah memenangkan pemilu presiden bulan lalu.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber Reuters
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com