Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mesir Bekukan Aset Petinggi Ikhwanul Saat AS Kirim Utusan

Kompas.com - 15/07/2013, 09:31 WIB
WASHINGTON, KOMPAS.COM - Jaksa penuntut umum Mesir telah memerintahkan pembekuan sejumlah aset milik 14 petinggi kelompok Islam termasuk Ikhwanul Muslimin, saat AS mengirim pejabat senior pertamanya ke Kairo sejak Presiden Muhamad Mursi terguling.

Wakil Menteri Luar Negeri AS, Bill Burns, melakukan kunjungan ke sejak Minggu (14/7) sampai Selasa, kata Departemen Luar Negeri AS. Dalam kunjungannya itu Burns akan "menggarisbawahi dukungan AS bagi rakyat Mesir".

Kunjungan Burns terjadi di tengah meningkatnya tekanan terhadap kelompok Ikhwanul Muslimin pendukung Mursi, yang kini jadi berantakan setelah sejumlah tokoh kuncinya ditahan, berada dalam pelarian atau tidak berani muncul di depan umum.

Kunjungan itu juga terjadi di tengah seruan internasional untuk membebaskan Mursi, presiden pertama Mesir yang terpilih secara bebas tetapi telah terguling dalam kudeta yang didukung militer pada 3 Juli.

Ikhwanul Muslimin telah menolak untuk bergabung dengan pemerintahan baru yang dipimpin Perdana Menteri caretaker Hazem al-Beblawi yang sedang berjuang untuk membentuk kabinet.

Partai Islam Al Nur yang ultra-konservatif menegaskan bahwa pihaknya tidak akan mengambil bagian dalam pemerintah sementara itu.

Hari Minggu, Beblawi menunjuk seorang mantan duta besar untuk Washington, Nabil Fahmy, sebagai menteri luar negeri, dan ekonom veteran Bank Dunia, Ahmed Galal, sebagai menteri keuangan. Pemimpin liberal yang terkenal, Mohamed ElBaradei, 71 tahun, telah dilantik sebagai wakil presiden interim untuk hubungan luar negeri.

Beblawi mengatakan prioritas kabinetnya adalah memulihkan keamanan, menjamin arus barang dan jasa serta mempersiapkan pemilihan parlemen dan presiden.

Pembekuan sejumlah aset para petinggi kelompok Islam itu merupakan bagian dari sebuah penyelidikan yang diperintahkan Jaksa Penuntut Umum Hisham Barakat terhadap sembilan pemimpin Ikhwanul Muslimin, termasuk pemimpin tertinggi Mohamed Badie, dan lima petinggi dari kelompok lain, termasuk mantan faksi militan Gamaa Islamiyah, kata sumber pengadilan.

Hal itu terkait dengan empat insiden mematikan sejak penggulingan Mursi, termasuk bentrokan di Kairo Senin lalu di mana puluhan orang meninggal. Perintah itu datang sehari setelah jaksa menerima pengaduan pidana terhadap Mursi, Badie dan para petinggi senior lainnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com