Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Serangan Bom di Karachi Tewaskan Pengawal Presiden Pakistan

Kompas.com - 10/07/2013, 22:28 WIB
KARACHI, KOMPAS.com — Sebuah serangan bom menewaskan seorang pengawal senior Presiden Pakistan Asif Ali Zardari dan dua orang lainnya di kota bisnis Karachi, Rabu (10/7/2013).

Serangan bom itu terjadi di kawasan permukiman kelas menengah di Karachi, dekat dengan salah satu kantor Partai Rakyat Pakistan (PPP) yang menguasai Provinsi Sindh.

Saat insiden itu terjadi, Zardari berada di kediaman resminya, sekitar 10 kilometer dari lokasi serangan bom.

"Serangan bom itu menewaskan tiga orang dan melukai 10 orang lainnya," kata seorang petugas polisi, Tahir Naveed.

Seorang polisi lainnya, Usman Bajwa, mengatakan, Bilal Sheikh—seorang pengawal pribadi Zardari—merupakan salah seorang korban tewas.

"Saya dapat memastikan bahwa Bilal Sheikh tewas," kata Bajwa.

Lebih jauh, kepada sejumlah wartawan, Bajwa mengatakan, dari bukti-bukti serpihan sisa tubuh manusia, polisi menduga serangan bom itu adalah sebuah bom bunuh diri.

"Namun, ini baru merupakan asumsi, bukan kesimpulan," kata Bajwa.

Polisi menjelaskan, ledakan bom itu begitu kuat sehingga mampu menembus mobil antipeluru yang dinaiki Bilal Sheikh. Akibatnya, Sheikh, sopir kendaraan tersebut, dan seorang pejalan kaki tewas.

Baik Zardari maupun Perdana Menteri Nawaz Sharif, yang secara politik adalah seteru, sama-sama mengecam serangan bom tersebut.

Sementara itu, Juru Bicara Bilawal House, kediaman resmi Zardari di Karachi, Ejaz Durrani, mengatakan, sang presiden memang tengah berada di Karachi, tetapi tidak dijadwalkan bepergian ke satu lokasi saat serangan bom itu terjadi.

Sementara Bilal Sheikh dan pengemudinya tengah pergi untuk membeli makanan untuk persiapan bulan suci Ramadhan, yang di Pakistan baru akan dimulai hari Kamis (11/7/2013).

"Sheikh sudah berulang kali lolos dari percobaan pembunuhan, tetapi dia tetap setia dengan tujuan PPP," kata Durrani.

Sheikh selama ini dikenal sebagai orang yang bertanggung jawab atas keamanan istri Zardari, mantan Perdana Menteri Benazir Bhutto, ketika dia kembali ke Karachi dari pengasingan pada 18 Oktober 2007.

Saat kembali ke Karachi, Benazir langsung disambut ledakan bom yang menewaskan 140 orang. Bhutto selamat dalam serangan bom itu, tetapi tewas ditembak pada 27 Desember 2007.

Sementara Zardari, yang di Pakistan dijuluki "Tuan 10 Persen", merujuk pada dugaan korupsi yang dilakukannya, akan lengser dari jabatan presiden pada September mendatang.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com